TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan rencana calon gubernur Anies Baswedan membuat kampung deret di Tanah Merah, Jakarta Utara, tak mudah. Rencana Anies itu tertuang dalam kontrak politik yang ditandatangani pasangan Sandiaga Uno tersebut dengan warga Tanah Merah.
Ahok menuturkan rencana seperti yang digagas Anies bukannya tidak pernah dicanangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun sampai saat ini, kata dia, rencana pembangunan kampung deret masih terhambat. Ahok mengaku memiliki data akurat soal hambatan-hambatan dalam merealisasikan kampung deret.
"Saya bilang Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kami. Kami kan open data. Jangan sampai karena datanya tidak benar, akhirnya merugikan dan mempermalukan sendiri," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 4 Oktober 2016.
Warga Tanah Merah berjanji memilih Anies dalam pemilihan gubernur 2017 asal melegalkan tanah-tanah rumah mereka yang berada di lahan sengketa milik PT Pertamina. Selain itu, warga Tanah Merah meminta Anies agar tak menggusur permukiman kumuh, melainkan mengedepankan penataan layaknya kampung tematik atau kampung deret.
Rencana kampung deret pernah disampaikan Joko Widodo saat berkampanye pada 2012. Jika terpilih jadi gubernur, Jokowi berencana membangun 262 rumah di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selain itu, ada 38 titik kampung deret yang akan dibangun di wilayah Ibu Kota. Adapun jumlah rumah yang akan dibangun awalnya mencapai 900.
Namun Ahok mengatakan membuat kampung deret bukan hal yang mudah. Pasalnya, menurut dia, kebanyakan warga yang tinggal permukiman kumuh tidak memiliki sertifikat. Kampung deret tetap menggunakan lahan warga. Pada prinsipnya, kampung deret seharusnya bertujuan untuk merevitalisasi kawasan kumuh di Jakarta.
"Enggak usah ngomonginlah. Makanya saya bilang, minta data yang jelas. Pak Anies dan timsesnya itu datanglah ke Balai Kota, minta ke Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah). Kasihan kalau sampai ngomong, janji sesuatu, tapi tidak mengerti masalah," kata Ahok.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia