TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan dua korban dari Anton Herdiyanto alias Aji, yaitu Shendy Eko Budianto dan Ahmad Sanusi, tewas kurang dari dua menit karena dosis tinggi racun potasium sianida yang dicampur kopi.
"Tewasnya diberi minum kopi sianida di lahan lapangan Kampung Serab. Awalnya, di sana korban diiming-imingi ritual penarikan emas batangan," kata Harry, Rabu, 5 Oktober 2016.
Polisi menemukan sisa potasium sianida milik Anton setelah menyisir lokasi yang didatangi korban bersama tersangka di lahan kosong di Kampung Serab, Sukmajaya.
Berdasarkan keterangan Anton, dia menaburkan setengah butir potasium sianida ke dalam botol yang dicampur kopi. "Setelah diminum mati seketika di lapangan itu."
Baca: Dua Mayat di Drainasi Diduga Dibunuh dengan Kopi Sianida
Anton mengaku mendapatkan potasium dari kampung halamannya di Jawa Timur. Potasium sianida tersebut biasanya dia gunakan untuk meracun ikan. "Kami duga terinspirasi kasus Jesicca. Sebab, itu cara yang paling mudah," ucapnya.
Harry mengatakan karena warna dan harumnya yang pekat, kandungan sianida di dalam kopi sulit terlacak. Apalagi, kopi tersebut diminta Anton agar kedua korbannya minum sebagai rangkaian ritual gaib penarikan emas batangan yang dijanjikan tersangka. "Anton pelaku tunggal pembunuhan ini, yang sudah direncanakan," ujarnya.
Baca juga: Pembunuhan Depok, Anton Terinspirasi Jessica & Taat Pribadi?
Pria beristri empat tersebut dijerat pasal 340 junto 365 KUHP dengan ancaman hukuman pidana seumur hidup. Soalnya, setelah membunuh Anton mengambil mobil dan duit korban. "Bahkan, semua identitas korban diambil, sebelum dibuang ke drainase," imbuhnya.
Seperti diberitakan, polisi sudah mengungkap modus yang digunakan Anton Herdiyanto alias Aji, dukun palsu di Depok, untuk mengelabui korban-korbannya. Agar terlihat sakti, Anton kerap melakukan ritual khusus.
Salah satu ritual yang kerap dia tunjukkan adalah mengeluarkan asap dari telapak tangan yang digosok-gosokan. Trik ini sebenarnya berasal dari cairan yang biasa digunakan pesulap. Cairan itu dia beli di toko perlengkapan sulap di Jatinegara, Jakarta Timur. Asap bisa keluar setelah cairan tersebut diteteskan dan diusapkan ke telapak tangan.
"Ini untuk mengelabui korbannya bahwa tersangka punya kesaktian," ucap Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan, Selasa, 4 Oktober 2016.
Sebelumnya, Anton sesumbar dapat menggandakan emas batangan. Anton secara khusus mempelajari trik sulap itu dari Internet.
Selanjutnya: untuk menjaring korban..