TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mencapai 45,5 persen dalam survei yang dilakukan Populi Center. Hal ini menjadi anomali setelah dua survei sebelumnya menunjukkan elektabilitas pasangan tersebut turun.
"Ini hasil survei kami (Populi Center). Hasilnya berbeda itu soal lain. Silakan tanyakan saja kepada lembaga lain," ujar Usep S. Ahyar, Direktur Populi Center, dalam Diskusi dan Rilis Survei "Arah Suara Pemilih Pilgub DKI" di kantor Populi Center, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016.
Sebelumnya, dalam survei yang dilakukan Polmark, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot masih berada di angka 31,9 persen. Sedangkan dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitasnya ada di angka 31,4 persen.
Perbedaan elektabilitas tiga calon Gubernur DKI dalam survei LSI dan Populi Center juga mencolok. Jika dalam survei LSI elektabilitas Ahok masih di angka 31,4 persen, survei Populi Center menunjukkan angka 43,7 persen. Adapun pasangan Anies-Sandiaga, menurut survei Populi, mendapat angka 23,5 persen dan Agus-Slyvia 15,8 persen. Sementara itu, 15,2 persen masih belum ragu, belum memutuskan, dan tidak menjawab.
Usep menolak anggapan bahwa survei yang dilakukan lembaganya bermasalah. "Kami mungkin juga salah, tapi kami tidak ingin berbohong. Survei ini dilakukan berintegritas, maunya begitu," tutur Usep. Usep menyatakan bertanggung jawab langsung atas hasil survei yang dilakukan lembaganya.
Populi Center, kata Usep, melakukan pengawasan secara ketat terhadap semua data yang masuk. "Semua angka yang masuk selalu dicek agar jangan sampai ada penyelewengan atau mark up," ujar Usep.
Survei Populi Center dilakukan dari 25 September sampai 1 Oktober 2016 dengan melibatkan 600 responden. Survei dilakukan dengan metode multi-stage random sampling (MRS) dengan margin of error lebih-kurang 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
FAJAR PEBRIANTO | EZ
Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia