TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi kabar berdirinya Forum Birokrat Korban Ahok. Menurut Ahok, mereka tak akan berani muncul ke publik. Ahok menilai kelompok tersebut pengecut yang hanya berani bicara di belakang. "Enggak berani muncul. Kalau berani muncul, kan, itu birokrat yang dipecat dari PNS. Itu pengecut-pengecut saja yang ngomong," ucap Ahok di Balai Kota, Jumat, 7 Oktober 2016.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa pegawai negeri yang pernah dipecat Ahok dari jabatannya membentuk satu forum. Mereka kabarnya tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menelanjangi kebobrokan Ahok selama menjabat Gubernur DKI.
Mereka bahkan mengancam akan membuka rahasia-rahasia permainan nakal Ahok selama ini. Kabar itu menyebutkan forum ini sebagai bentuk perlawanan untuk membuktikan kesalahan Ahok. Kesalahan yang dilakukan mereka disebut-sebut bersumber dari Ahok sendiri.
Menghadapi ancaman itu, Ahok mengaku tidak gentar. Bahkan ia menunggu mereka muncul ke publik. "Bongkar dong, mana, siapa keluar. Aku udah tantangin kok waktu aku pecat 2.000-an orang di Monas. Saya tantang PNS mana itu. GMJ mau demo enggak mungkin mau demo. Kami sudah pecatin ribuan orang," ujar Ahok.
Sekitar 300 PNS DKI yang memutuskan bergabung dalam Forum Birokrat Korban Ahok (Fobiak) menilai Ahok selama ini bertindak semena-mena. Ahok dinilai selalu mengutamakan pencitraan seolah-olah ada ketegasan terhadap para birokrat yang telah mengabdi puluhan tahun kepada Pemerintah Provinsi DKI.
Ahok juga dianggap sering bersikap tidak santun kepada anak buahnya sendiri. Kemudian, dengan segala dukungan media, Ahok dianggap menekan bawahannya seolah yang bersangkutan melakukan kesalahan besar, sehingga opini berpihak pada keuntungan pencitraan diri sang gubernur.
Ahok pun tidak peduli dengan penilaian tersebut. Pasalnya, tutur Ahok, dia selalu menyambut warga DKI Jakarta yang datang ke Balai Kota untuk menyampaikan keluhannya. "Kalau kamu bilang, aku enggak santun, terserah Anda ngomong. Maling-maling saja yang merasa gue enggak santun. Gue juga enggak perlu santun sama maling, pengecut, dan rasis," tutur Ahok.
LARISSA HUDA