TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, berharap pembangunan di Ibu Kota tak melulu mengedepankan infrastruktur. Dia mengemukakan pandangannya itu saat bertamu ke kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2016. "Pembangunan itu harus holistik," kata putra sulung mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurut Agus, infrastruktur penting, tapi proses pembangunannya tetap tidak boleh meninggalkan jiwa warga Kota Jakarta. Bekas anggota TNI berpangkat mayor itu mengkritik model penertiban yang gencar dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. "Mencabut seseorang dari habitat itu menyakitkan."
Agus berujar, interaksi dalam kehidupan di kota bukan hanya tempat tinggal. "Tapi hati dan pikirannya bermukim di situ juga," tutur Agus, 38 tahun, yang dalam pencalonannya berpasangan dengan Sylviana Murni, bekas Deputi Gubernur DKI Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Agus mengilustrasikannya dengan penggalan lagu Indonesia Raya, "Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya…."
Baca: Ibu Ini Menganiaya Anaknya Agar Dapat Perhatian Suami
Dalam kunjungannya itu, Agus dan timnya menuturkan dukungan sudah mulai mengalir. Selain diusung Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Kebangkitan Bangsa, Agus-Sylvi didukung 30 kelompok relawan.
Meski Agus belum sempat blusukan, Ketua Partai Demokrat Didik Mukriyanto mengatakan suami Annisa Pohan itu siap mendengarkan aspirasi warga Jakarta, termasuk meraup dukungan lebih luas dengan menjalin kontrak politik dengan kelompok-kelompok masyarakat. "Kontrak itu kan bagaimana masyarakat memberikan kepercayaan kepada kami, dan kami bangun untuk jangka panjang," ucap Didik.
Baca: Elektabilitas Ahok Cukup Tinggi, Ini Kata Bos Populi Center
Sebelumnya, kontrak politik dijalin pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Keduanya bersepakat dengan warga Tanah Merah, Jakarta Utara. Penduduk Tanah Merah berjanji memilih Anies dalam pemilihan Gubernur DKI 2017, asalkan Anies melegalkan tanah-tanah rumah mereka yang berada di lahan sengketa milik PT Pertamina.
Syarif, Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, berterus terang bahwa pembuatan kontrak itu bertujuan meraup suara. Tanah Merah terbagi dalam enam rukun warga, dua kecamatan, dan tiga kelurahan dengan 420 ribu pemilik suara. "Sangat potensial," ujarnya.
INDRI MAULIDAR | HUSSEIN ABRI DONGORAN