TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi, menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz. Pertemuan tersebut, kata Prasetio, membahas pemenangan calon yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Hanura, Golkar, dan NasDem tersebut.
"Kami konsolidasi pemenangan Ahok dengan Djan Faridz. Dia bisa menjembatani situasi kondisi dengan adanya pesta demokrasi ini," kata Prasetio saat ditemui di kantor DPRD DKI Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2016.
Politikus dari PDI Perjuangan itu menuturkan setiap orang saat ini sudah memiliki pilihannya masing-masing. Menurut dia, tiga pasangan calon saat ini merupakan kandidat terbaik untuk Jakarta. Untuk itu, cara terbaik untuk bersaing adalah dengan adu keunggulan masing-masing.
"Sekarang Jakarta ini masyarakat sudah dengan pilihannya masing-masing, adu program saja, jangan isu SARA," kata Prasetio yang merupakan Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Prasetio mengatakan isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) sudah terjadi sejak Joko Widodo ikut dalam pertarungan DKI-1. Untuk itu, ia berharap agar isu SARA tidak kembali terulang dalam pilkada tahun depan. "Sewaktu Jokowi-Ahok, kami dihajar SARA juga. Kalau mau berdebat, soal program saja," ujar Prasetio.
Setelah kisruh soal pernyataan Ahok tentang Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 51, Prasetio mengaku telah mengingatkan Ahok untuk sebisa mungkin menghindari tindakan sensitif. Menurut dia, meskipun tujuannya positif, belum tentu ditafsirkan positif juga oleh masyarakat.
Kubu Djan Faridz telah menyatakan dukungannya kepada pasangan Ahok-Djarot. Sedangkan PPP kubu Romahurmuziy memilih mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Menurut Prasetio, setiap orang memiliki hak untuk memilih. "Siapa pun orang punya pilihan. Visi-misi sama, ya bisa gabung," kata Prasetio.
LARISSA HUDA
Baca Juga:
Cuit Permohonan Maaf Ahok, Polda Metro: Bukan Politis
Siapa Cagub DKI Pilihannya, Rhoma Irama: Bukan yang Ono
Dianggap Lecehkan Ayat Suci, Ini Nasihat Anies kepada Ahok