TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya akan mengawal unjuk rasa dari sejumlah Organisasi Masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Muslim Jakarta. Rencananya unjuk rasa tersebut berlangsung seusai salat Jumat, 14 Oktober 2016.
Kepala Sub-Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan akibat massa unjuk rasa ini. "Kami akan terapkan buka-tutup jalan serta sebagian ada pengalihan jalur di simpang-simpang jalan yang dilalui pengunjuk rasa," kata Budiyanto saat dimintai konfirmasi, Jumat.
Baca Juga:
Kendati demikian, rekayasa pengalihan arus lalu lintas itu bersifat situasional. Budiyanto menjelaskan, berdasarkan laporan, massa rencananya berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Setelah salat Jumat berjemaah di sana, mereka akan berjalan kaki menuju kantor sementara Bareskrim Polri di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Lapangan Banteng. Setelah berorasi di kantor Bareskrim, massa akan bergerak ke Balai Kota DKI Jakarta melalui Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Aksi mereka nantinya akan berakhir di patung kuda di dekat Monas," katanya.
Budiyanto menambahkan, polisi mengerahkan 548 personel lalu lintas untuk menjaga kelancaran lalu lintas selama unjuk rasa berlangsung.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, Polda Metro Jaya menyiagakan 2.800 personel di berbagai titik. Selain itu, ada personel bantuan dari Satpol PP, TNI, dan lainnya.
INGE KLARA