TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengatakan kerugian akibat rusaknya taman di sekitar Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan sekitar Rp 60 juta.
"Baru saja kami selesai meninjau dan ternyata kerusakan tidak separah yang kami bayangkan," kata Djafar saat dihubungi, Sabtu, 15 Oktober 2016.
Menurut Djafar, biaya kerugian sekitar Rp 60 juta tersebut telah mencakup keseluruhan taman beserta isinya. "Tidak terlalu luas hanya sekitar 300 meter persegi," katanya.
Salah satu yang harus diganti adalah beberapa tanaman hias yang rusak akibat diinjak-injak, yaitu jenis tanaman Sabangdara, Ararea, dan Costus.
Sebelumnya, aksi ribuan massa muslim yang berdemo di depan Balai Kota mengakibatkan taman di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan rusak berat. Hal ini dikarenakan massa menginjak-injak taman saat melakukan aksi tanpa melihat lokasi apa yang diinjak.
Aksi itu terjadi karena kemarahan masyarakat muslim kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menghina salah satu ayat Al-Quran. Beberapa hari lalu, Basuki telah meminta maaf atas peristiwa itu.
Perbaikan taman tersebut, menurut Djafar, akan dimulai hari ini hingga besok. "Minggu finishing-lah," kata dia. Untuk beberapa tanaman hias yang harus segera diganti, bibit baru telah disediakan Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
Selanjutnya, apabila terjadi aksi massa, Djafar mengatakan agar saat kepengurusan izin melakukan aksi diingatkan untuk tidak menginjak lokasi tertentu seperti taman. Selain itu, dari Dinas Pertamanan DKI Jakarta akan membuat pagar hidup, yaitu beberapa tim akan menjaga di sekitar lokasi taman sambil memegang tulisan-tulisan yang mengingatkan agar tidak masuk ke lokasi taman.
ODELIA SINAGA