TEMPO.CO, Bekasi - Sopir truk sampah DKI mengeluhkan antrean buang sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Alasannya, antre buang sampah di sana bisa memakan waktu hingga 12 jam. "Ini antrean paling parah sepanjang saya bekerja," kata seorang sopir, Ardi, saat ditemui Tempo, Ahad, 16 Oktober 2016.
Baca:
Episode Setelah Ahok Minta Maaf Ditegur KPI, Ini Reaksi ILC
Ini Identitas Dua Pejabat Kebumen yang Ditangkap KPK
Anies Baswedan Ungkap Detik-detik Diberhentikan Jadi Menteri
Ardi mengaku masuk ke TPA milik DKI itu pada Sabtu malam, 15 Oktober 2016, sekitar pukul 22.00 WIB. Ia membawa sampah dari Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, baru bisa keluar dari titik pembuangan 16 jam kemudian atau pada Ahad, pukul 14.00 WIB. "Enggak sebanding dengan ngangkut sampahnya cuma 15 menit," ucapnya.
Menurut warga Kapuk, Jakarta Barat, ini lebih baik letih terkena macet di jalan, ketimbang antre di TPST Bantargebang. Menurut dia, macet selama perjalanan paling lama hanya tiga jam. "Bisa-bisa tua di Bantargebang kalau seperti ini terus," ujar pria lajang ini.
Hal yang sama disampaikan Ujang, 30 tahun. Ia mengaku tiba di TPST Bantargebang sekitar pukul 13.00 WIB. Ia memperkirakan baru bisa buang pada pukul 02.00 WIB, karena antrean panjang menuju titik buang. "Sudah biasa seperti ini, semua sopir mengeluhkan antrean," ujar pria yang membawa sampah dari Pancoran ini.
Baca Juga:
Sedangkan seorang sopir truk asal Tanjung Priok, mengaku tiba di TPST Bantargebang pukul 08.00 WIB. Hingga pukul 14.00 WIB, ia masih menunggu antrean naik ke titik buang di zona 1. "Kalau boleh jujur, enak masih dikelola oleh GTJ (PT Godang Tua Jaya), antre paling lama tiga sampai empat jam," ujarnya.
Lamanya antre buang ditengarai terkait dengan pasokan solar untuk alat berat yang beroperasi. Menurut dia, satu alat berat hanya mendapatkan jatah sekali beli. Jika habis, alat berat itu bisa membeli lagi pada besoknya lagi atau mulai pukul 00.00. "Kalau sudah kehabisan solar, otomatis gak beroperasi, dan titik buang ditutup," katanya.
Hal ini berbeda ketika dikelola swasta. Tiga titik buangan buka selama 24 jam tanpa pernah kehabisan solar. Dengan begitu, aktivitas buang sampah pun lancar tanpa terjadi antrean berjam-jam seperti sekarang ini.
Berdasarkan pengamatan Tempo, ratusan truk antre buang sampah di zona 1. Antrean di dalam area TPST Bantargebang mengular hingga satu kilometer lebih. Sejumlah sopir hanya bisa pasrah menunggu waktu buang hingga berjam-jam itu.
ADI WARSONO