TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak mau ambil pusing soal taman yang rusak akibat unjuk rasa yang dilakukan Gerakan Muslim Jakarta di depan Balai Kota DKI, Jumat lalu. Ia mengatakan tidak akan membawa perkara tersebut ke ranah hukum.
"Ampunilah mereka yang enggak tahu apa yang dia perbuat," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 17 Oktober 2016. "Karena mereka enggak tahu apa yang mereka perbuat soalnya."
Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta memprediksi kerugian akibat rusaknya taman di sekitar Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, mencapai Rp 60 juta. Untuk perbaikan taman tersebut, sejumlah pekerja harian lepas Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat mengganti tanaman yang rusak di jalan depan gedung Balai Kota.
Baca: Taman Rusak Akibat Aksi Demo, Kerugian Sekitar Rp 60 Juta
Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat ikut turun tangan. Ahad kemarin, Djarot membantu pembenahan taman. Saat ditemui di Balai Kota hari ini, berdiri di samping Ahok, ia hanya geleng-geleng ketika ditanya soal taman yang rusak. "Ya, dimaafkanlah. Biasalah orang," tuturnya.
Baca: Tiru Belanda, Ahok Buat Kedai di Selasar Balai Kota
Setelah demonstrasi pada Jumat lalu, sekitar 3.000 tanaman rusak. Untuk membenahi kondisi taman, petugas dan relawan pendukung Ahok dan Djarot menanam sejumlah tanaman, seperti pacing, sambang dara, kadaka, palem kipas, ararea, dan lili paris brasil, yang disusun di pinggir taman. Para relawan, yang terdiri atas Dulure Djarot, Nahdlatul Ulama DKI, Solmet, Bara JP, dan Pospera, juga ikut menyumbangkan sekitar 800 kantong tanaman dan beberapa karung pupuk kandang.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Pemerintah Buru Pajak Artis di Media Sosial
Di Forum PBB, Risma: Kita Butuh Lebih Banyak Pemimpin Wanita