TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya tak menampik jika ada puluhan jajarannya yang tertangkap tangan terlibat pungutan liar saat melayani masyarakat.
"Sejak 27 September sampai hari ini, ada 33 anggota polisi yang tertangkap OTT Pungli," kata Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di kantornya, Selasa, 18 Oktober 2016.
Awi membenarkan kejadian ini membuat Polda Metro Jaya menduduki peringkat teratas yang paling banyak terlibat kasus pungutan liar. Kata dia, pihaknya saat ini sedang menggiatkan operasi tangkap tangan pada oknum anggota polisi. "Makanya, ini saatnya internal bersih-bersih," ujar dia.
Awi membeberkan bahwa sebagian besar kasus pungutan liar terjadi di pelayanan SIM, STNK, pembuatan SKCK, dan pengurusan surat tilang kendaraan. Beberapa waktu lalu saja, Awi mendapati anak buahnya memungut uang dari masyarakat. Barang bukti yang disita Awi mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.
Baca: Akhirnya, Suami Nafa Urbach Pulang Setelah Beredar Video Heboh
Kata dia, kasus pungutan liar di Polda Metro Jaya sejauh ini masih kecil. Dia tidak menutup kemungkinan adanya pungutan liar dalam jumlah besar. Karena itu dia sedang menyidik para oknum polisi yang terlibat pungutan liar.
Saat ini kasus pungutan liar tengah dipegang Propam Polda Metro Jaya. Nantinya berkas para tersangka akan diserahkan untuk diadili di internal Polri. "Kami tidak menutup kemungkinan ada pungli dalam jumlah besar, makanya internal ini bersih-bersih," kata dia.
Mabes Polri sebelumnya membeberkan polisi di Polda Metro Jaya banyak yang terlibat pungli dibanding dengan kepolisian di daerah lain. Sejauh ini, kasus didominasi percaloan pengurusan SIM.
AVIT HIDAYAT