TEMPO.CO, Depok - Percobaan penculikan anak terjadi di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Qudwa, Jalan Amoniak 1, Kompleks Kujang, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Selasa, 25 Oktober 2016. Siswi SD kelas I berinisial K, 7 tahun, itu nyaris menjadi korban penculikan pria yang mengaku sebagai pengemudi ojek online.
Kepala SDIT Al Qudwa Sri Wulandari mengatakan, pada Selasa siang lalu, ada pengemudi ojek online yang datang ke sekolah untuk menjemput salah seorang muridnya. Pengemudi ojek online yang menggunakan jaket hitam dan hijau itu datang untuk menjemput K dengan dalih diperintah ayah siswi tersebut.
Sri Wulandari berujar, pengemudi ojek online itu sempat mendatangi wali kelas. "Sempat datang ke wali kelas, bilang ingin menjemput K atas perintah orang tuanya," ucapnya, Jumat, 28 Oktober 2016.
Namun sekolah tidak begitu saja percaya kepada pengemudi tersebut. Wali kelas K kemudian mencoba menghubungi orang tuanya, dan mereka menyatakan tidak memesan ojek online untuk menjemput anaknya, apalagi rumah K dekat dengan sekolah.
Setelah mendapat konfirmasi orang tua anak tersebut, tutur Sri, wali kelas mendatangi pengemudi ojek online yang menunggu di dalam sekolah. Tapi ternyata pengemudi tersebut menghilang. "Kami curiga ada percobaan praktek penculikan."
Sri mengatakan, saat kejadian, semua siswa sedang melaksanakan salat zuhur di masjid, kecuali kelas I. Namun, karena sekolah mewajibkan setiap siswa yang mau pulang harus menunggu jemputan, wali kelas langsung mengkonfirmasi ke orang tua jika ada peristiwa yang mencurigakan. "Kalau jemputannya tidak datang, sekolah akan bertanya kepada orang tua siswa," ucapnya.
Atas kejadian ini, sekolah bakal memberikan materi tanggap darurat ketika menghadapi orang yang tidak dikenal. Selain itu, sekolah akan menyediakan petugas keamanan dan membuat kartu identitas bagi pengunjung yang bertamu ke sekolah."Memang di SD yang berada di Kompleks Kujang tidak ada pengamanan sekolah, hanya mengandalkan petugas keamanan kompleks perumahan," ujarnya
IMAM HAMDI