TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, mengaku tidak kaget kondisi Balai Kota Jakarta tidak seramai biasanya. Padahal Soni mengatakan akan melanjutkan kebiasaan gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang selalu melayani aduan masyarakat.
Setiap pagi, warga Jakarta biasanya datang dan memenuhi pendopo Balai Kota, dari tangga pelataran tempat Ahok turun dari mobil hingga pintu masuk. Mereka semua berbaris rapi sambil menunggu antrean.
Namun hari ini kondisi tersebut berubah drastis. Tidak ada satu orang pun yang datang ke Balai Kota Jakarta. Hanya ada petugas pengamanan dalam (pamdal) dan staf ahli Ahok yang sedang berjaga untuk mendampingi Soni.
"Mungkin karena kaget, masa transisi, dan kesibukan upacara, dan seterusnya. Bisa juga karena informasi belum jelas. Dan belum tahu apakah Plt bisa menerima tamu atau tidak," kata Soni di Balai Kota, Jumat, 28 Oktober 2016.
Pagi ini Soni datang ke Balai Kota sekitar pukul 06.45 WIB. Tak berselang lama, Soni bergegas pergi ke Lapangan Eks IRTI Monumen Nasional untuk mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kemudian ia beranjak kembali ke kantor gubernur ditemani Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Soni menduga masyarakat belum mengetahui bahwa ia masih melanjutkan kebiasaan Ahok. Untuk ke depan, Soni mengatakan akan tetap menunggu masyarakat hadir ke Balai Kota dari pagi hingga pukul 10.00 WIB.
Selain itu, Soni meminta Dinas Komunikasi dan Informasi Kehumasan DKI Jakarta memberikan informasi kepada masyarakat bahwa tidak ada perubahan kebiasaan antara dia dan Ahok.
"Pokoknya kebiasaan Pak Ahok saya teruskan, namanya 'direct interaction', saya terima. Lain-lainnya bisa komunikasi lewat handphone, asalkan bukan telepon. Tapi kalau SMS apa saja saya open, nomor WA (WhatsApp) bisa di-share kepada siapa saja," ujarnya.
LARISSA HUDA