TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal M. Tito Karnavian menjadi inspektur upacara pada "Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Tahap Kampanye dalam Rangka Pilkada Serentak 2017" di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.
Upacara dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB. Kapolri didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Selain itu, para pejabat Polri dan kepolisian daerah hadir, seperti Wakil Kepala Polri dan Kepala Polda Metro Jaya.
"Polri dan TNI dituntut netral juga bisa menginventarisasi konflik dan mampu menanganinya secara komprehensif dengan prinsip penegakan hukum," kata Tito saat membacakan amanat upacara.
Tito mengatakan kampanye adalah tahapan yang penting dalam pilkada karena bisa terjadi gesekan-gesekan antara pasangan calon kepala daerah dan pendukungnya. "Tidak tertutup kemungkinan adanya pelanggaran hukum," tuturnya.
Tito menambahkan, apel ini menunjukkan TNI dan Polri adalah saudara kandung. "Kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat untuk bersama-sama membangun dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot juga memberi pesan kepada pasukan TNI. Dia meminta TNI bersama Polri menjaga keamanan dan ketertiban proses demokrasi itu. "Di dunia terkenal bahwa Indonesia adalah negara yang damai," ucapnya. "Lakukan tugas dengan tulus dan ikhlas."
Polisi yang mengikuti upacara hari ini berjumlah sekitar 3.900 personel. Mereka terdiri atas polisi reserse, Sabhara, Pengamanan Obyek Vital, Lalu Lintas, dan Brigade Mobil. Lalu ada tentara Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Marinir, dan Korps Pasukan Khas, serta Satpol PP.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto mengatakan personel yang ditugasi mengawal keamanan pilkada secara nasional berjumlah 71.983 orang. Dan sekitar 6.000 anggota Brimob diperbantukan untuk pengamanan pilkada.
REZKI ALVIONITASARI