TEMPO.CO, Jakarta - Suasana di depan Istana Negara mulai memanas saat para pengunjuk rasa masih bertahan meski sudah pukul 18.00. Kepulan asap terlihat di tengah massa yang berada di seberang Istana Negara.
Massa pun sempat melemparkan air mineral, bambu, dan sisa-sisa makanan ke arah petugas. "Hati-hati provokasi. TNI, Polri, bersatulah dengan rakyat," kata Rizieq Shihab di atas mobil komando, Jumat, 4 November 2016.
Ia meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ditangkap. Ia juga menuntut sidang istimewa MPR untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo sebagai presiden karena dianggap melindungi Basuki atau Ahok. "Jangan korbankan kepentingan rakyat hanya untuk seorang Ahok," ucapnya.
Satuan pengamanan gabungan TNI dan Polri pun mencoba menenangkan massa. Lantunan ayat suci Al-Quran pun diputar lewat pengeras suara.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di Istana dan belum beranjak dari lokasi aksi.
Sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan bahwa massa harus bubar setelah pukul 18.00. "Menurut undang-undang begitu," tuturnya seusai pertemuan dengan perwakilan demonstran di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla.
AHMAD FAIZ | AMIRULLAH