TEMPO.CO, Bogor - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor, terutama kawasan Cisarua, Puncak, pada Minggu petang, 6 November 2016, mengakibatkan debit air Sungai Ciliwung mulai meningkat. ketinggian air di papan mercu Bendung Katulampa Bogor naik menjadi 100 sentimeter atau status siaga III untuk banjir Jakarta.
Kepala pengawas Bendung Katulampa Bogor, Andi Sudirman mengatakan, meningkatnya debit air Sungai Ciliwung yang mengakibatkan ketinggian air di Bendung Katulampa meningkat ini karena sebagian besar wilayah Bogor diguyur hujan deras. "Hujan deras merata mengguyur Bogor sejak pukul 16:00, sehingga ketinggian air di Bendung Katulampa dalam status siaga 3 banjir," kata Andi.
Peningkatan ketinggian air di mercu Bendung Katulampa mencapai 100 sentimeter terpantau pada pukul 18.00 WIB. Padahal tiga jam sebelumnya kondisi ketinggian air normal, "Peningkatan tinggi muka air (TMA) ini cukup drastis karena hujan lebat di kawasan Puncak yang menjadi hulu sungai Ciliwung," kata dia.
Andi mengatakan, ketinggian di mercu bendung Katulampa diperkirakan akan terus meningkat, karena hingga pukul 18:15 kondisi cuaca di kawasan puncak masih diguyur hujan lebat, "Bahkan berdasarkan laporan dari petugas di kawasan puncak ketinggian air di pos pantau TWM sudah mencapai 200 sentimeter," kata dia.
Menurut Andi, dengan ketinggian air 100 sentimeter, jumlah debit air yang mengalir ke wilayah Jakarta mencapai 138.126 liter perdetik," Kami menghimbau agar masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Ciliwung terutama warga Jakarta agar waspada dengan peningkatan volume air yang diperkirakan sampai ke Jakarta 10 hingga 12 jam mendatang," kata dia.
Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Dedi Sucahyono mengatakan, berdasarkan pantauan satlit cuaca BMKG, wilayah Bogor dan sekitarnya sudah memasuki cuaca ekstrim. "Puncak dari cuaca ekstrim diperkirakan akan terjadi hingga tiga bulan mendatang mulai bulan Desember hingga februari mendatang," kata Dedi.
M. SIDIK PERMANA