TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya menampilkan sejumlah video dan barang bukti terkait dengan unjuk rasa damai yang berakhir ricuh pada Jumat, 4 November 2016.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan video dan barang bukti ini didapat langsung dari lokasi kejadian. Kami bukan mereka-reka, lho," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin, 7 November 2016.
Baca: Kasus Ahok: Buni Yani Bakal Tersangka? Ini Kata Bareskrim
Menurut Awi, sejumlah barang bukti itu diduga digunakan pendemo untuk menyerang personel pengamanan yang berjaga. Dia juga menyebutkan ada sejumlah polisi yang terluka saat terjadi bentrokan dengan pendemo. "Kami temukan anak panah yang terbuat dari paku di lokasi," ujar Awi.
Selain itu, polisi menemukan puluhan kelereng yang diduga digunakan untuk menyerang petugas dengan ketapel. Namun polisi tidak menemukan ketapel atau pelontar untuk anak panah maupun kelereng yang ditemukan itu.
Simak: #JaketJokowi dan Teka-teki Kenapa Berjaket
"Ada tiga karung batu dan banyak potongan kayu, bambu juga, tabung gas mini, dan botol kosong gas air mata," ujarnya.
Aksi Bela Islam II di depan Istana Merdeka, Jumat, 4 November 2016, berakhir ricuh. Massa terlibat aksi dorong-dorongan dan lempar-lemparan dengan pasukan pengamanan dari Polri dan TNI.
Sejumlah kendaraan Polri dan TNI dibakar dan dirusak. Polisi juga sempat melontarkan gas air mata beberapa kali untuk membubarkan massa yang semakin ricuh. Akibatnya, ratusan orang, baik dari massa maupun petugas keamanan, mengalami luka-luka.
INGE KLARA