TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku puas dengan perkembangan pembangunan seksi 2 Jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang tengah berlangsung. Melihat kondisi di lapangan, ia optimistis sebagian seksi 1 jalan tol layang dari Jaka Sampurna hingga Rawa Bunga itu sudah bisa dipakai pada awal tahun depan.
"Kemungkinan Maret nanti sudah bisa dipakai 8 kilometer dahulu. Saya ke sini untyk memastikan yang itu. Karena dua jalur, jadinya total 16 kilometer," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan di atas Tol Becakayu yang melintas di atas Lampiri Kalimalang, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin 7 November 2016.
Presiden Jokowi menjelaskan, ia meminta 16 kilometer tol Becakayu mulai bisa dipakai awal tahun depan karena kemacetan di sekitar proyek tol itu sudah terlalu parah. Menurutnya, tol layang yang sempat mangkrak 22 tahun itu berpotensi signifikan mengurangi kepadatan jalan di bawahnya.
"Pasti akan sangat mengurangi kemacetan karena rencana awalnya memang seperti itu. Sayang saja tidak dilanjutkan dulu," ujar Jokowi.
Baca: Bekasi Siap `Perang` dengan Pusat Soal Jalur Tol Becakayu
Secara terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyampaikan bahwa bagian 16 kilometer yang akan dioperasikan tahun depan tersebut dimulai dari Jaka Sampurna, Bekasi. Adapun sisi ujungnya adalah Universitas Borobodur yang berada di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. "Itu dulu yang siap. Ujung ke ujung," ujar Rini.
Berdasarkan data yang diterima Tempo, kemajuan pekerjaan fisik seksi 1 tol layang yang akan terhubung ke tol Jakarta Outer Ring Road itu tidak melenceng jauh dari target realisasi. Dari target 80,6 persen pada triwulan keempat 2016, telah terealisasi 78,6 persen.
ISTMAN MP