Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Tempat-tempat Ini Ahok Dihadang, Kampanye pun Batal  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disambut oleh ibu-ibu dari Majelis Taklim Ar-Rahman saat blusukan di kawasan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Jakarta, 8 November 2016. TEMPO/Larissa
Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disambut oleh ibu-ibu dari Majelis Taklim Ar-Rahman saat blusukan di kawasan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Jakarta, 8 November 2016. TEMPO/Larissa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana blusukan calon Gubernur DKI Jakarta inkumben Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dijadwalkan di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, hari ini, akhirnya dibatalkan.

Puluhan orang yang mengatasnamakan warga Kedoya Utara menolak kedatangan Ahok dengan berbaris di tepi Jalan Kedoya Raya.

Penolakan hari ini bukan pertama kali bagi Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu. Sejak hari pertama blusukan, Ahok sudah dihadang saat mengunjungi kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Penolakan juga terjadi Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bahkan Ahok sempat dievakuasi dengan menggunakan angkutan kota (angkot).

Baca lainnya: Ratusan Warga Amerika Demonstrasi Tolak Trump

Tak hanya Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat pun ditolak warga saat berkunjung ke RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu, 9 November 2016.

Berdasarkan informasi yang diterima Tempo, beberapa pemuda tampak menunggu di satu titik sembari membawa spanduk penolakan.

Padahal, hari itu, Djarot dijadwalkan akan blusukan ke dua lokasi di Kembangan Utara. Namun Djarot ditolak warga sekitar di dua lokasi itu. Meski begitu, Djarot santai saja menghadapi penolakan dan menghampiri seorang pria berbaju koko putih.

Simak juga: Terseret Kasus Ahok, Buni Yani Penuhi Panggilan Bareskrim

Dalam menghadapi puluhan massa, Djarot memilih untuk mengajak berdiskusi. Ia menjelaskan, kedatangannya bertujuan mendengar aspirasi warga. Mantan Wali Kota Blitar ini menegaskan dia bebas berkampanye di mana saja. Namun, warga tak menghiraukan penjelasan Djarot dan tetap berteriak mengusirnya.

"Kalau saya enggak terpilih, enggak apa-apa. Saya minta tolong betul, Islam itu agama yang ramah, toleransi," ujar Djarot.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Djarot terpaksa membatalkan seluruh agenda kampanyenya pada Minggu, 6 November 2016, yakni ke Jalan Tanah Kusir dan Pondok Pinang.

Anggota tim pemenangan Ahok-Djarot, Merry Hotma, mengungkapkan alasan pembatalan lantaran ada situasi tidak kondusif dari penolakan sekelompok masyarakat.

Baca: Pemilu AS: 10 Hal Kontroversial tentang Donald Trump

"Ada sekelompok massa, mengorganisir tokoh-tokoh agama," kata Merry kepada Tempo.

Merry mengatakan, belakangan ini, ada sejumlah persepsi kepada calon Ahok yang membentuk mobilisasi negatif berupa penolakan di sejumlah tempat yang hendak didatangi.

Akibatnya, kata Merry, hal itu turut berimbas pada kegiatan kampanye yang dilakukan Djarot. Padahal, Merry melanjutkan, kegiatan turun menemui warga tidak selalu berarti kampanye. "Ahok-Djarot turun, terutama mengecek pekerjaan yang belum selesai," kata dia.

Merry meyakini situasi seperti ini tak akan berlangsung lama. Dia percaya bahwa warga DKI Jakarta merupakan masyarakat yang punya toleransi dan cinta damai. Mereka, kata dia, hanya sedang terpengaruh isu-isu yang sedang berkembang. Karena itu, pihaknya akan memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa hal utama dari kegiatan Ahok-Djarot tidak semata-mata untuk berkampanye.

Berita lainnya: Terungkap, Antasari Azhar: Saya Mau Masuk Penjara karena...

Sebelumnya, Djarot juga batal hadir dalam peresmian Posko Jawa Tengah untuk Ahok-Djarot di rumah perkantoran sentra niaga Green Lake City, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu malam, 5 November 2016. Terdapat sejumlah massa berpeci putih dan membawa bendera bertuliskan huruf Arab berkumpul di depan gerbang perumahan.

LARISSA HUDA | LANI DIANA | FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.