TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan sarana dan prasarana di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, dinilai masih sangat kurang. Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menargetkan semua fasilitas terminal siap digunakan satu bulan ke depan. Rencananya pada 20 Desember 2016, terminal itu akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Makanya sebelum (tanggal) itu, harus beroperasi secara normal. Kami punya waktu kira-kira satu bulan untuk melakukan percepatan-percepatan ini semua," kata Sumarsono saat meninjau Terminal Pulo Gebang, Sabtu, 12 November 2016.
Permasalahan utama saat ini, kata Sumarsono, adalah masih kurangnya fasilitas juga akses menuju ke terminal. Untuk urusan fasilitas, Soni, sapaan Sumarsono, fokus pada pembangunan rambu-rambu, kios-kios, juga tempat istirahat. Rambu-rambu yang ada, masih menggunakan tempelan seadanya.
Soni berencana membuat rambu-rambu yang lebih modern di terminal itu. "Sekelas (terminal) internasional kayak ini ya harusnya pakai LED atau apa gitu. Yang lebih canggih," katanya.
Sedangkan untuk kios, Soni mengakui saat ini pedagang di terminal masih sangat sepi. Hal ini membuat jumlah penumpang yang datang ke sana sepi. Karena itu dia berencana membuat program khusus untuk menambah jumlah pedagang.
"Pasti ada kebijakan insentif untuk tahap awal. Yang penting berjalan dulu, kelihatan ada aktivitas dulu. Sambil pelan-pelan lakukan langkah lebih lanjut. Seperti retribusi," kata Soni.
Terminal Pulo Gebang rencananya akan diresmikan menjadi terminal percontohan nasional oleh Presiden Jokowi. Saat ini terminal ini masih sepi dari penumpang dan PO bus. Dari 150 PO Bus yang beroperasi di Jakarta, hanya 55 di antaranya yang memanfaatkan Terminal Pulo Gebang.
EGI ADYATAMA