TEMPO.CO, Bekasi - Pengelola jalan tol Jakarta-Cikampek, PT Jasa Marga, mengumumkan bahwa pada Ahad, 13 November 2016, tepatnya pukul 22.45 WIB, lalu lintas kendaraan yang semula sempat terganggu akibat banjir, kini telah normal kembali.
Sebelumnya, banjir parah di Kilometer 38 ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Jakarta menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan tol tersebut. Bahkan, antrean kendaraan hingga Kilometer 66. Untuk mengurai kepadatan, petugas memberlakukan sistem contra flow atau lawan arah.
"Contra flow diberlakukan selama satu jam," kata juru bicara PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, Ahad, 13 November 2016. Sistem lawan arah menggunakan jalur menuju Cikampek digunakan menuju Jakarta dibuka sekitar pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Selain contra flow, petugas melakukan penyedotan air bah menggunakan alat penyedot portabel yang menggenangi badan jalan tol sepanjang sekitar seratus meter di titik banjir. "Kondisi air sekarang sudah surut, contra flow tak diberlakukan lagi, mengingat kondisi lalu lintas sudah normal kembali," ucap Iwan.
Banjir setinggi sekitar 60 sentimeter menggenangi ruas jalan tol Jakarta-Cikampek akibat luapan Situ Binong. Danau alam itu meluap akibat debit air dari kawasan Industri Delta Mas cukup banyak. Walhasil, air meluber ke jalan tol yang terletak di sisi utara danau tersebut.
Banjir itu menyebabkan kemacetan parah di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Jakarta mulai pukul 16.00 WIB. Sebab, badan jalan nyaris tak bisa dilalui akibat genangan. Satu-satunya lajur yang dapat dilalui ialah lajur paling kanan atau lajur empat. Itu pun pengguna jalan harus hati-hati, karena ketinggian genangan di lajur tersebut sama rata dengan ban kendaraan.
ADI WARSONO