TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan, salah satu rencananya dalam mengalokasikan Rp 1 miliar kepada Rukun Warga, murni untuk program pemberdayaan komunitas. "Sekali lagi ini program, bukan bagi-bagi uang yang diisukan di kalangan masyarakat," kata Agus saat meninjau Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Ahad, 20 November 2016.
Agus menilai setiap RW di Jakarta, lebih paham akan kondisi lingkungan dan permasalahan masing-masing wilayahnya. Agus menuturkan, permasalahan itu tidak harus sama dengan komunitas RW lainnya. Menurut dia, komunitas itu bisa mengelola sendiri dana yang diberikan sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk mengatasi masalah mereka.
Agus mencontohkan, warga Semanan punya keleluasaan untuk menggagas suatu program dan menghadirkan solusi bersama. Agus mengungkapkan, mereka menginginkan tersedianya air bersih, ambulans, dan wilayah bebas narkoba. Menurut Agus, dengan programnya yang memberi Rp 1 miliar kepada setiap RW, bisa menjadi solusi bagi warga Semanan.
Kendati begitu, Agus menyadari programnya tersebut rawan untuk diselewengkan. Namun, dia berjanji akan membentuk sistem dan mekanisme yang transparan dan akuntabel. Sehingga dana tersebut dapat dikelola, hasilnya bisa optimal dan dapat dipertanggungjawabkan. "Kami ingin semua dilakukan secara berintegritas, menghindari segala bentuk penyelewengan dengan check and balance, ada audit," ujarnya.
Agus sebelumnya mengumumkan ada sepuluh program prioritas jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Salah satunya berupa Bantuan Langsung Sementara yang mengadopsi Bantuan Langsung Tunai, yang merupakan program kerja ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, ketika masih menjabat sebagai presiden. Sistem BLS dikatakan sama dengan BLT, yang membedakan adalah bersifat situasional.
Program andalan Agus adalah memberi setiap warga miskin BLS senilai Rp 400 ribu per bulan atau Rp 5 juta per tahun, untuk mendongkrak pendapatan ekonomi kelas bawah. Bantuan itu diberikan bagi sedikitnya 388 ribu warga Jakarta yang masih tercatat miskin. Dia juga menegaskan bantuan ini bersifat sementara.
FRISKI RIANA