TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok mewajibkan tujuh Kepolisian Sektor yang ada di wilayahnya memasang spanduk ucapan Natal dan Tahun Baru 2017. Pemasangan spanduk tersebut diinstruksikan sebagai bentuk toleransi umat beragama oleh institusi kepolisian.
"Kami mewajibkan Polsek yang ada di Depok memasang spanduk. Sebab, Indonesia bukan negara Islam, tapi negara hukum," kata Wakil Kepala Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Candra Kumara, Senin, 19 Desember 2016.
Candra menuturkan Indonesia merupakan negara besar dengan 1.800 etnis dan 176 bahasa. Karena itu, toleransi antarsuku, agama, dan ras antargolongan harus dikedepankan. Apalagi ada petunjuk dari pimpinan Kepolisian RI untuk melakukan tindakan pencegahan intoleransi.
Institusi kepolisian menganggap semua ajaran agama sama. Semua warga Indonesia berhak merayakan perayaan agama yang dianut. "Kami sudah berpesan agar siapa pun yang merayakan Natal tidak perlu takut. Kami akan melakukan penjagaan," ucapnya.
Spanduk di tujuh polsek, yaitu Polsek Pancoranmas, Beji, Cimanggis, Sukmajaya, Sawangan, Limo, dan Bojonggede, mulai dipasang pada Selasa 20 Desember 2016. "Sifat imbauan ini wajib dipasang setiap polsek sebagai ucapan institusi kepolisian agar negara aman. Sebab, Indonesia bukan negara Islam, tapi Pancasila," ujarnya.
Polisi, kata dia, tidak melindungi atau membela umat tertentu. Karena itu, pemasangan spanduk dilakukan untuk perayaan umat apa pun yang diakui di negara ini. "Untuk natal juga sudah disediakan personel gabungan dan satgas (satuan tugas) khusus pengamanan malam Natal," ucapnya.
Perayaan Natal akan dijaga ketat di gereja yang jemaatnya cukup banyak. Di Depok, secara total ada 200 gereja, dan yang sudah mengajukan untuk mengadakan pengamanan misa natal 157 gereja. "Beberapa gereja besar akan dijaga 30 personel," tuturnya.
Tahun lalu, polisi memetakan delapan gereja yang dinilai rawan dengan ancaman dan gangguan keamanan di Kota Depok. Kedelapan gereja berada di tiga kecamatan di Depok. Tiga gereja di Kecamatan Pancoran Mas, tiga gereja di Sukmajaya, dan dua gereja di Limo
IMAM HAMDI