TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengatakan terduga teroris yang digerebek di Kelurahan Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, merupakan jaringan pembuat bom panci Bekasi dan Tasikmalaya, Jawa Barat. "Petugas sedang menelusuri lebih detail jaringan itu," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Rabu, 21 Desember 2016.
Terduga teroris yang berjumlah tiga orang itu tewas tertembak saat penggerebekan. Mereka adalah Iwan, Helmi, dan Adam. "Mereka melakukan perlawanan ketika hendak diamankan," kata Rikwanto. "Mereka juga pernah dihukum kasus pembunuhan dan kasus bom."
Di lokasi kejadian, Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengatakan tiga terduga teroris tewas saat penggerebekan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror di RT 02 RW 01 Desa Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, hari ini, Rabu, 21 Desember 2016.
Kapolres Ayi mengatakan, dalam proses pengamanan dan penegakan hukum, kepolisian menangkap terduga pelaku tindak pidana terorisme dan dilakukan upaya tegas yang mengakibatkan tiga pelaku meninggal di tempat. Personel Densus 88, Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri, Disaster Victim Identification, Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, dan Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan dibantu sejumlah instansi samping, seperti pemadam kebakaran, kini sedang berada di tempat kejadian perkara.
Menurut Muhammad Lukman, Ketua RT 02 RW 01, Kampung Curug, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, mengatakan, sekitar pukul 09.00, polisi menggerebek rumah kontrakan yang ditempati terduga teroris. "Sebelum penggerebekan, polisi sempat konfirmasi ke saya sebagai ketua lingkungan," tutur Lukman, Rabu, 21 Desember.
ANTARA | MUHAMMAD KURNIANTO