Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polri Bolehkan 'Om Telolet Om', Asal....  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sejumlah anak-anak hingga ibu-ibu memegang poster bertuliskan
Sejumlah anak-anak hingga ibu-ibu memegang poster bertuliskan "om telolet om" saat berada di pinggir jalan saat bus melintas agar membunyikan klaksonnya. twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan kepolisian membolehkan masyarakat meneriakkan 'om telolet om'. Namun dia mengimbau mereka jangan sampai mengganggu ketertiban berlalu lintas.

“Bagi fenomena ini dipersilakan tapi ada edukasi jangan sampai keras (suara klakson), jangan sampai mengganggu,” kata Martinus di kantornya, Jumat, 23 Desember 2016.

Fenomena orang-orang yang meminta sopir bus membunyikan klaksonnya dengan menyerukan "Om telolet Om" menjadi viral. Banyak orang akhirnya mengikuti fenomena yang kini sudah mendunia tersebut.

Menurut Martinus, fenomena telolet merupakan ekspresi dari masyarakat yang tidak bisa disalahkan. Ia mengklaim dari kajian Dinas Perhubungan, tingkat kebisingan suara telolet sekitar 92 desibel. Menurut dia, angka tersebut masih dalam ukuran yang dibolehkan oleh peraturan.

Martinus mengatakan dalam Peraturan Pemerintah tentang kendaraan, tingkat kebisingan yang dibolehkan antara 83-118 desibel. Namun pihaknya berencana mengukur tingkat kebisingan telolet tersebut. Pengukuran tersebut bukan menjadi pembanding terhadap pengukuran yang telah dilakukan oleh dinas perhubungan. Namun ia menilai pengukuran oleh pihak kepolisian menjadi cara untuk menyamakan pandangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Martinus melanjutkan, apabila dari hasil pengukuran ternyata tingkat kebisingan tidak sesuai aturan maka kepolisian bakal menindak. Menurut dia, tindakan penegakan hukum bisa berupa teguran tertulis, lisan, hingga tilang. Namun di samping itu pihaknya akan menggelar patroli untuk mencegah adanya kecelakaan terhadap masyarakat yang demam telolet. Sebab, mereka meneriakkan om telolet om di tepi jalan raya.

Martinus juga mengimbau agar suata telolet tidak dibunyikan di depan tempat ibadah dan sekolah. “Akan dilakukan upaya-upaya persuasif jangan sampai terjadi korban.”

DANANG FIRMANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


'Om Telolet Om' Bakal Meriahkan Malam Tahun Baru di Ancol  

30 Desember 2016

Sejumlah anak-anak memegang poster bertuliskan
'Om Telolet Om' Bakal Meriahkan Malam Tahun Baru di Ancol  

Klakson "Om Telolet Om" akan dibunyikan terus-menerus sepanjang malam pergantian tahun di Ancol.


Polisi Tegal Razia Bus Berklakson 'Telolet'  

27 Desember 2016

Sejumlah anak mengoperasikan telepon genggam saat menunggu bus yang membunyikan klakson
Polisi Tegal Razia Bus Berklakson 'Telolet'  

Polisi Tegal merazia bus 'telolet' karena dianggap membahayakan dan mengganggu arus lalu lintas.


Organda Klaim Pengguna Bus Bertambah Sejak Ada 'Om Telolet Om'  

26 Desember 2016

Poster om telolet om saat bus melewati Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 25 Desember 2016. Anak-anak ini menunggu lewatnya bus pariwisata di kawasan wisata Lembang. TEMPO/Prima Mulia
Organda Klaim Pengguna Bus Bertambah Sejak Ada 'Om Telolet Om'  

Organda Semarang melihat bus-bus di jalur Pantura Jawa bersaing memasang klakson "telolet".


Libur Sekolah, Bocah-bocah Ini Pilih Berburu 'Telolet'  

26 Desember 2016

Anak-anak yang sengaja datang ke terminal untuk melihat bus telolet memegang kertas bertulisan
Libur Sekolah, Bocah-bocah Ini Pilih Berburu 'Telolet'  

Bermodal kertas karton putih bertuliskan 'om telolet om' dan telepon seluler, bocah-bocah sekolah dasar ini mengisi liburan panjang di pinggir jalan.


Begini Lagu 'Om Telolet Om' Ciptaan Penyanyi 'Nasi Padang'  

24 Desember 2016

Kvitland, menyanyikan Om telolet Om. youtube.com
Begini Lagu 'Om Telolet Om' Ciptaan Penyanyi 'Nasi Padang'  

Dalam lirik lagu 'Om Telolet Om', Kvitland mengungkapkan jika dia tahu frasa yang viral itu dari berbagai komentar orang di akun media sosialnya.


Libur Sekolah, Siswa di Depok Tunggu Bus 'Om Telolet Om'  

24 Desember 2016

Anak-anak yang sengaja datang ke terminal untuk melihat bus telolet memegang kertas bertulisan
Libur Sekolah, Siswa di Depok Tunggu Bus 'Om Telolet Om'  

"Lumayan buat isi liburan," ucap Fahmi, 7 tahun, yang dari pukul 13.30 sampai 16.00 menunggu bus AKAP yang lewat.


Ini Bahaya Fenomena 'Om Telolet Om'  

24 Desember 2016

Anak-anak membentangkan kertas bertuliskan
Ini Bahaya Fenomena 'Om Telolet Om'  

Fenomena 'Om Telolet Om' dinilai bisa membahayakan keselamatan dan
mengganggu kenyamanan pengguna jalan.


Kapolda Jawa Barat: Bus Boleh Telolet Asal Tidak Berhenti

24 Desember 2016

Meme
Kapolda Jawa Barat: Bus Boleh Telolet Asal Tidak Berhenti

Yang tidak boleh, kata Kapolda, masyarakat mencegat bus agar membunyikan klakson telolet.


Coba Klakson 'Om Telolet Om', Rismaharini Terbahak-bahak  

23 Desember 2016

Tri Rismaharini. TEMPO/Fully Syafi
Coba Klakson 'Om Telolet Om', Rismaharini Terbahak-bahak  

Sebaiknya, kata Risma, klakson itu digunakan sesuai kebutuhan.


JK Prediksi Heboh 'Om Telolet Om' Akan Bertahan sampai...  

23 Desember 2016

Sejumlah anak-anak memegang poster bertuliskan
JK Prediksi Heboh 'Om Telolet Om' Akan Bertahan sampai...  

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan banyak fenomena sosial seperti
"om telolet om" yang berumur singkat.