TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah produsen terompet tahun baru marak di Kota Bekasi, Jawa Barat, menjelang tahun baru 2017. Mayoritas mereka merupakan produsen mainan, juga pedagang jamu gendong, yang memanfaatkan momen untuk menambah penghasilan.
"Lumayan, permintaan terompet cukup banyak," kata seorang produsen terompet di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Apriyanto, 20 tahun, Selasa, 27 Desember 2016. Sebelumnya, ia mengaku memproduksi sejumlah mainan anak-anak.
Bermodalkan uang Rp 15 juta, Apriyanto berharap bisa mengantongi uang hingga Rp 40 juta. Sebab, permintaan terompet tahun baru ini meningkat ketimbang tahun lalu. Ia menargetkan memproduksi hingga 25 ribu unit, meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 20 ribu unit.
Menurut dia, bahan dasar pembuat terompet mengalami kenaikan. Karena itu, harga terompet yang dia jual juga naik. Misalnya, untuk terompet naga, ia jual seharga Rp 7.500, naik Rp 500 dibanding tahun lalu Rp 7.000. Terompet hasil produksinya biasa dijual di daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang. "Sebagian sudah diambil oleh pedagang," kata Apriyanto.
Produsen lain, Ika, 36 tahun, mengaku memanfaatkan tahun baru untuk memproduksi terompet. Padahal ia mengaku sudah mempunyai penghasilan sendiri dari berjualan jamu gendong setiap sore. "Lumayan buat nambah-nambah penghasilan," kata perempuan asal Wonogiri, Jawa Tengah, ini.
ADI WARSONO