TEMPO.CO, Jakarta - Anggota keluarga korban perampokan dan pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, histeris sesaat sampai di lokasi. Mereka datang setelah diberi tahu kerabat yang lain melalui telepon.
Di antara mereka, terdapat ibu dari korban tewas bernama Amel, Rosi. Amel merupakan kawan bermain Gemma, anak Dodi Triono, yang juga tewas dalam kejadian itu.
Rosi mengaku terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada Senin siang, 26 Desember 2016. Pada sore hari, dia tak bisa lagi menghubungi Amel. "Jam dua sore saya hubungi anak saya sudah enggak bisa," kata Rosi sambil menangis.
Seorang wanita mengenakan hijab abu-abu dan seorang wanita berkemeja kotak-kotak juga tak kuasa menahan tangis. Keduanya terduduk di dekat lokasi. "Ya Allah, kenapa enggak ada yang jagain," katanya.
Baca juga:
Perampokan Sadis Pulomas, Polisi: Pelaku Berjumlah 3-4 Orang
Perampokan Sadis Pulomas, Polisi Telusuri Motif Pelaku
Enam orang ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016. Satu keluarga itu diduga menjadi korban perampokan.
Keenam korban tewas adalah Dodi Triyono, 59 tahun; Diona Arika Andra (16); Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman anak korban; Yanto; sopir Tasrok. Mereka diduga tewas akibat tak bisa bernapas karena kehabisan oksigen. Saat ditemukan, keenam korban ditempatkan di satu kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.
"Diduga korban kehabisan napas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Sapta Maulana, Selasa.
Lima korban yang masih hidup adalah Emi, Zanette Kalila, Santu, serta dua asisten rumah tangga bernama Fitriani dan Windy.
Kejadian ini terungkap setelah seorang saksi bernama Sheila Putri mendatangi pos polisi Kayuputih. Dia melaporkan telah terjadi perampokan di rumah tersebut. Dari informasi itu, petugas piket Reskrim langsung menuju lokasi dan menemukan semua korban terkunci di kamar mandi.
Saat ini, di lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi. Lima mobil jenazah tampak terparkir di depan lokasi. Diduga jenazah korban masih berada di dalam rumah tersebut. Anggota DVI juga tampak mondar-mandir membawa sejumlah barang yang mungkin menjadi barang bukti kasus ini.
INGE KLARA