TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, dikagetkan dengan suara teriakan wanita dari rumah nomor 7A pagi tadi, Selasa, 27 Desember 2016. Kemudian seorang wanita keluar tergopoh-gopoh dari rumah milik Dodi Triyono itu lalu meminta tolong dengan panik.
Sugeng, tetangga Dodi, ikut masuk ke rumah. "Terdengar rintihan minta tolong dari dalam kamar mandi," kata Sugeng di lokasi kejadian, Jalan Pulomas Utara 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa, 27 Desember.
Dibantu beberapa tetangga lain, didobraklah pintu kamar mandi. Karena tak kunjung terbuka, seorang kerabat Dodi pergi ke Pos Polisi Kayu Putih untuk melaporkan sekaligus meminta bantuan. Kerabat itu belakangan diketahui bernama Sheila Putri. Sedangkan Sugeng masih terus mencoba mendobrak pintu.
Baca: Pembunuhan Pulomas Terungkap karena Sheila, Siapa Dia?
Tak lama kemudian, polisi datang untuk membantu membuka paksa pintu kamar mandi. Sebelas orang ditemukan lemas di dalam satu bilik kamar mandi berukuran sekitar tiga meter persegi itu. "Kamar mandinya kecil, tak ada ventilasi. Kamar mandi pembantu," ucap Sugeng.
Lima korban ditemukan tewas dan sisanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif. Namun, satu dari enam orang yang dilarikan ke rumah sakit akhirnya wafat.
Simak: Pembunuhan Pulomas, Polisi Belum Simpulkan Perampokan
Menurut Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan, korban tewas diduga karena kehabisan napas. "Korban lecet-lecet sedikit tapi diduga tewas karena kehabisan napas," katanya di tempat kejadian.
Iriawan juga menjelaskan, Sheila adalah kerabat korban yang datang untuk menjemput anaknya. Saat tiba di rumah Dodi, Sheila mendapati rumah korban tidak terkunci. "Kerabat korban ini langsung masuk dan mendengar suara minta tolong dari kamar mandi," ujar Iriawan.
Simak: Perampokan Sadis Pulomas, Keluarga Korban Histeris
Kepala Subdirektorat Kejahatan dengan Kekerasan Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan mengatakan timnya masih berusaha mengungkap motif di balik penyekapan yang menewaskan enam orang.
Tim penyidik memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian dan meminta keterangan lima korban selamat. Permintaan keterangan berlangsung perlahan sebab memperhatikan kondisi kesehatan para korban. Polisi belum bisa memastikan motif dalam peristiwa ini apakah murni pembunuhan atau perampokan. "Kami masih investigasi berbagai potensial modus dengan melihat dan hal-hal kecil yang kami temukan di TKP," ujar Hendy.
INGE KLARA