TEMPO.CO, Jakarta - Dodi Triyono, 59 tahun, yang menjadi korban pembunuhan sadistis di rumahnya sendiri di Pulomas Utara, Jakarta Timur, berniat pindah ke rumahnya di Pulomas Residence akhir tahun ini. "Pada 31 Desember ini rencananya pindah,” kata tetangganya di Pulomas Residence, Syahrul Ahwan, kepada Tempo, Selasa, 27 Desember 2016.
Dodi dikenal sering bergaul dengan masyarakat sekitar. Apalagi Dodi dikenal sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) di perumahan yang terletak di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur. Dodi diketahui memiliki dua rumah yang saling berdekatan, yakni di Pulomas Utara dan Pulomas Residence.
Syahrul yang merupakan tetangga Dodi di Pulomas Residence mengatakan telah mengenal Dodi sejak 2010. Waktu itu Syahrul merupakan ketua dari salah satu paguyuban sehingga ia sering bergaul dengan Dodi lantaran ia adalah ketua RT setempat. “Jadi kami akrab karena sama-sama ketua,” kata Syahrul.
Syahrul mengenal Dodi sebagai sosok yang baik dan berjiwa sosial tinggi. Tak jarang Dodi menjadi donatur dan membantu tetangganya yang kesusahan. Dodi juga dikenal peduli terhadap lingkungan meskipun ia cukup berada ditandai dengan koleksi mobil mewahnya. “Setahu saya, minimal mobil mewahnya itu ada empat. Itu belum termasuk mobil yang digunakan sehari-hari,” tutur Syahrul.
Berdasarkan penuturan Syahrul, Dodi belum lama pindah ke rumah yang baru saja dirampok itu, yakni sejak 2015. Sebelumnya, Syahrul dan Dodi bertetangga di Pulomas Residence. Rencananya, Dodi akan kembali tinggal di Pulomas Residence setelah rumahnya selesai direnovasi. “Sebentar lagi rencananya mau pindah ke sini (Pulomas Residence) karena dia sudah tidak nyaman,” kata Syahrul.
Saat tinggal di Pulomas Residence, banyak warga yang berhenti di depan rumah Dodi untuk sekadar berfoto. Pasalnya, rumah yang tengah direnovasi itu tidak memiliki pagar. Sehingga mobil mewah milik Dodi mudah terlihat.
Syahrul bercerita, Dodi memiliki kesukaan terhadap olahraga bulutangkis. Dodi rutin bermain bulutangkis di daerah Grogol, Jakarta Barat. Selain itu, Dodi hobi berkaraoke bersama tetangganya. Sebab, ia punya peralatan karaoke yang memadai. “Kami sering ditawari karaoke di rumah beliau,” kata Syahrul.
Menurut Syahrul, di rumah yang ditempati Dodi setiap orang bisa dengan bebas keluar masuk kompleks. Terlebih, di sana tidak ada satpam khusus di setiap rumah. Sementara pengamanan rumah yang berada di Pulomas Residence cukup ketat. “Karena itu, mereka ingin pindah kembali ke sini. Ini rumahnya sudah rapi. Pada 31 Desember ini rencananya pindah,” kata dia.
LARISSA HUDA