TEMPO.CO, Jakarta - Dodi Triyono, 59 tahun, yang menjadi korban pembunuhan sadistis di rumahnya sendiri di Pulomas Utara, Jakarta Timur, sering bergaul dengan masyarakat sekitar. Apalagi Dodi dikenal sebagai salah satu ketua rukun tetangga (RT) di wilayahnya. Dodi memiliki dua rumah yang saling berdekatan, salah satunya berada di Pulomas Residence.
Syahrul Ahwan, tetangga Dodi di Pulomas Residence, mengatakan telah mengenal Dodi sejak 2010. Waktu itu, Syahrul merupakan ketua dari salah satu paguyuban sehingga ia sering bergaul dengan Dodi lantaran ia adalah ketua RT setempat. “Jadi kami akrab karena sama-sama ketua,” kata Syahrul kepada Tempo, Selasa, 27 Desember 2016.
Syahrul mengenal Dodi sebagai sosok yang baik dan berjiwa sosial tinggi. Tak jarang Dodi menjadi donatur dan membantu tetangganya yang kesusahan. Dodi juga dikenal peduli terhadap lingkungan.
Dodi mengoleksi mobil mewah. “Setahu saya, minimal mobil mewahnya itu ada empat. Itu belum termasuk mobil yang digunakan sehari-hari,” tutur Syahrul.
Baca Juga: Suara Rintihan dan Pembunuhan Sadis Pulomas
Berdasarkan penuturan Syahrul, Dodi baru pindah di rumah yang baru saja dirampok itu sejak 2015. Sebelumnya, Syahrul dan Dodi bertetangga di Pulomas Residence. Rencananya, Dodi akan kembali tinggal di Pulomas Residence setelah rumahnya itu selesai direnovasi. “Sebentar lagi rencananya mau pindah ke sini (Pulomas Residence) karena dia sudah tidak nyaman,” kata Syahrul.
Saat tinggal di Pulomas Residence, banyak masyarakat yang berhenti di depan rumah Dodi untuk sekedar berfoto. Sebab, rumah yang tengah direnovasi itu tidak memiliki pagar. Sehingga mobil mewah milik Dodi mudah terlihat.
Syahrul bercerita, Dodi gemar berolahraga bulutangkis. Dodi rutin bermain bulutangkis di Grogol, Jakarta Barat. Selain itu, Dodi juga hobi berkaraoke bersama tetangganya. Di rumahnya, Dodi punya peralatan karaoke yang lengkap. “Kami sering ditawari karaoke di rumah beliau,” kata Syahrul.
Syahrul menambahkan, di rumah Dodi yang menjadi lokasi perampokan, orang bisa leluasa keluar masuk. Apalagi tidak ada satpam khusus. Beda dengan rumah di Pulomas Residence yang pengamanannya cukup ketat. “Karena itu, mereka ingin pindah kembali ke sini. Ini rumahnya sudah rapi. Tanggal 31 Desember ini seharusnya mereka pindah,” kata dia.
Baca: Korban Perampokan Pulomas akan Pindah, Merasa Tak Nyaman
LARISSA HUDA