TEMPO.CO, Jakarta - Empat pelaku perampokan sadis di Pulomas menyurvei rumah Dodi Triono, 59 tahun, dua hari sebelum menjalankan aksinya. Mereka bertemu di sebuah rumah makan Padang di Pulomas pada Sabtu, 24 Desember 2016, untuk merancang strategi dan memutuskan wilayah rumah sasaran.
Rencana aksi diketahui polisi setelah memeriksa dua tersangka yang pada Rabu, 28 Desember 2016, ditangkap di Bekasi. "Kemarin, kami melakukan konfrontasi antara tersangka Erwin Situmorang dan Alfin Bernius Sinaga," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Jumat, 30 Desember 2016.
LIHAT: Detik-detik Perampokan Sadis di Pulomas
Argo berujar, setelah bertemu di rumah makan itu, keempat pelaku mengelilingi kompleks perumahan Pulomas. Saat melintas di rumah Dodi, Ramlan Butarbutar alias Pincang menyampaikan ide merampok di rumah tersebut karena pagarnya terbuka. "Kemudian pada 26 Desember, mereka kembali mengelilingi Pulomas," ucap Argo.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Ramlan dan tersangka lain melihat seseorang keluar rumah Dodi. Para tersangka berhenti dan masuk secara diam-diam ke rumah karena pagar tak terkunci. Tersangka yang pertama kali masuk rumah adalah Yusman Pane, tersangka yang kini masih buron.
Sesaat kemudian, Ramlan dan Erwin menyusul masuk rumah. Sedangkan Alfin Sinaga berada di dalam mobil Suzuki Ertiga putih. Setelah mereka masuk rumah dan menyandera korban, Yusman naik ke lantai dua dan membongkar lemari. Para tersangka lain memasukkan sebelas korban, termasuk Dodi dan anaknya, ke dalam kamar mandi.
BACA: Polda Selidiki Kenapa Ramlan Butarbutar Bisa Bebas Keluyuran
Sebelumnya, kepolisian menangkap Erwin dan Alfin di tempat berbeda. Erwin ditangkap lebih dulu bersama tersangka Ramlan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kalong, RT 8 RW 2, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Rabu, 28 Desember 2016, sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam penangkapan itu, Ramlan, yang merupakan kapten komplotannya, ditembak kakinya oleh polisi karena melawan. Dia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit karena kehabisan darah. Sedangkan Erwin dilumpuhkan.
Adapun perampok yang terjadi di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, tersebut menewaskan enam orang. Berdasarkan hasil identifikasi, korban tewas adalah Dodi Triono, 59 tahun; dua anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); dua sopir yang bekerja untuk Dodi, yakni Yanto dan Tasrok; serta Amel, teman Gemma yang sedang bermain ke rumah Dodi. Sedangkan korban selamat adalah Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy.
AVIT HIDAYAT