TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya bersama pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, meninjau korban selamat dari tragedi kebakaran kapal Zahro Express, yang kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Budi memastikan sudah ada kepastian dari Jasa Raharja untuk memberikan santunan kepada korban meninggal maupun luka-luka.
"Pemerintah DKI juga akan memberikan santunan kepada korban meninggal yang sementara ini tercatat ada 23 jiwa," kata Budi di RSPAD Gatot Subroto, Senin, 2 Januari 2017.
Budi sempat mendatangi empat korban yang dirawat, yaitu satu ibu dan tiga anak-anak. "Alhamdulillah sudah sadar dan dalam masa recovery," kata Budi Karya.
Soni panggilan Sumarsono menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini berfokus pada penanganan korban agar mendapatkan asuransi dan santunan. Selain itu, ia akan memastikan para korban bisa mendapatkan perawatan secara gratis. Namun, yang terpenting buat dia, 20 dari 23 korban meninggal bisa cepat teridentifikasi.
"Urusan manajemen pembenahannya menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan," kata Soni.
Sebanyak 20 korban meninggal tersebut kini berada di RS Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi. Sedangkan tiga korban meninggal yang telah diketahui identitasnya, di antaranya Jackson, 40 tahun, warga Pondok Aren; Eli Aliyah (43), Cibinong, Bogor; dan Masduki Mangku (75), Jalan Gambir Anom Nomor 7, Sukaluyu, Cibeunying Kaler.
Adapun korban selamat yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto, yakni Febriando Gabriel (1 tahun), Green Bay, dengan diagnosis luka bakar di wajah; Putra Afon (10 bulan), kompleks Kopo Permai, Bandung, didiagnosis trauma inhalasi; Amirah (3 tahun), Lembang, didiagnosis trauma inhalasi; dan Yuk Chen (62), didiagnosis trauma inhalasi.
FRISKI RIANA