TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry masuk sebagai operator penyedia jasa transportasi laut di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.
Keputusan itu diambil sebagai evaluasi untuk meningkatkan pelayanan transportasi laut di sana seusai kecelakaan terbakarnya kapal motor Zahro Express di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, kemarin. Saat ini operator kapal di pelabuhan itu didominasi kapal milik masyarakat.
“Kami menunjuk Pelni dan ASDP untuk menggantikan atau bersamaan dengan kapal rakyat, sehingga pelayanan, keamanan, dan kenyamanan kapal yang ada di sana meningkat,” ujar Budi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Senin, 2 Januari 2016.
Budi berujar, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar bisa mengakomodasi penambahan ruang operator untuk melayani transportasi laut ke Kepulauan Seribu. “Pelni akan masuk dalam waktu tiga hari dan kami meminta Pelni mensubstitusi kekurangan-kekurangan ini,” katanya.
Menurut Budi, dalam waktu dekat, tim dari Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi dan mengecek kondisi operator kapal rakyat di Pelabuhan Kali Adem. “Kami akan meneliti jumlah kapal yang aman untuk melayani masyarakat,” ucapnya.
Budi mengatakan operator kapal rakyat yang memenuhi kualifikasi, seperti standar keamanan dan keselamatan, akan diajak bergabung atau diperbolehkan berkembang sebagai operator bersama Pelni dan ASDP. “Tapi tetap Pelni dan ASDP yang akan kami andalkan, dan untuk yang tidak memenuhi kualifikasi harus stop beroperasi.”
Kapal motor Zahro Express terbakar di perairan Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Ahad pagi, 1 Januari 2016. Dari 26 penumpang, 23 orang di antaranya meninggal. Sebagian lainnya hilang dan sedang dalam pencarian.
GHOIDA RAHMAH