TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional melakukan pemeriksaan narkotik terhadap pilot Citilink berinisial TP yang diduga mabuk sebelum menerbangkan pesawat. Sejauh ini, hasil pemeriksaan yang dilakukan Rabu kemarin belum keluar.
“Butuh waktu empat hari,” kata Kepala Hubungan Masyarakat BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi, Kamis, 5 Januari 2017. Kemarin, penyidik telah mengambil sampel dari spesimen rambut dan urine pilot itu untuk diperiksa di laboratorium.
Baca: Pilot Citilink yang Diduga Mabuk Punya Pengalaman Ribuan Jam Terbang
Menurut Slamet, pemeriksaan terhadap TP dilakukan atas permintaan Citilink. Rencananya, pihak Citilink juga akan datang ke BNN hari ini untuk membahas soal pilot itu. “Jadi hasilnya juga nanti akan disampaikan ke Citilink langsung,” ujarnya.
Terkait dengan dugaan pilot menggunakan tembakau gorila, Slamet belum bisa memastikannya sebelum hasil pemeriksaan keluar. “Itu tunggu hasilnya dulu,” ucapnya. Selain melakukan pemeriksaan sampel rambut dan urine, BNN akan melakukan assessment dengan wawancara.
Yang bisa diinformasikan, tutur Slamet, tembakau gorila merupakan jenis narkotik baru yang bisa membuat penggunanya mengikuti apa yang dirasakannya. Penggunanya juga akan mengalami gangguan psikiatris hingga gagal ginjal.
TP diduga mabuk saat akan menerbangkan pesawat rute Surabaya-Jakarta pada 28 Desember 2016. Rekaman video TP yang sedang meracau tak jelas menyebar secara viral. Saat ini, pilot yang sudah memiliki ribuan jam terbang itu telah diberhentikan dari Citilink. Bahkan, atas kejadian itu, CEO Citilink Albert Burhan dan Direktur Operasional Citilink Hadinoto Soedigno mengundurkan diri dari jabatannya.
NINIS CHAIRUNNISA