TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan mengatakan gerendel pintu kamar mandi bagian dalam ternyata sengaja dirusak oleh Dodi Triono. Hal ini, kata Iriawan, diakui oleh korban yang saat ini masih hidup.
"Dirusak dari dalam supaya udara masuk dari luar," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 5 Januari 2017.
Selain merusak gerendel pintu, ujar Iriawan, Dodi dan dua sopirnya sempat berusaha mendobrak pintu kamar mandi tersebut. Namun tak kunjung berhasil karena pintu terlalu kuat.
Mereka juga berusaha bertahan hidup dengan cara meminum air ledeng yang ada. "Lalu mereka meminum air ledeng supaya tidak dehidrasi," katanya.
Sebelumnya, polisi mengira, gerendel pintu itu sengaja dirusak pelaku agar korban tak bisa keluar.
Enam orang ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa, 27 Desember 2016. Mereka diduga satu keluarga yang menjadi korban perampokan.
Korban tewas adalah Dodi Triono, 59 tahun; Diona Arika (16), anak pertama Dodi; Dianita Gemma (9), anak ketiga Dodi; Amelia Callista (10), teman dari Dianita; Yanto, sopir Dodi; Tasrok, sopir Dodi lainnya yang meninggal di rumah sakit.
Korban yang selamat adalah Zanette Kalila, 13 tahun, anak kedua Dodi; Emi (41); Fitriani (23); Santi (22); Windy (23), yang merupakan pembantu rumah tangga Dodi.
INGE KLARA