TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok mengungkapkan penyebab kematian Sumarminah, yang dibunuh setelah diculik Solehudin alias Joko. Perempuan 65 tahun itu tewas setelah dihantam benda tumpul di bagian kepalanya.
Wakapolres Kota Depok Ajun Komisaris Besar Candra Kumara menuturkan korban tewas setelah dipukul sebanyak tiga kali menggunakan batang pohon di kawasan hutan Gunung Kapur, Bogor. "Hasil otopsi Rumah Sakit Polri Kramatjati, ada luka tiga titik tidak beraturan di tepinya, di bagian belakang kepala," kata Candra, Jumat, 6 Januari 2017.
Awalnya, korban diajak Joko pergi ke kawasan Gunung Kapur untuk melakukan ritual meminta kekayaan. Korban dan tersangka memang telah kenal sebelumnya. "Korban janjian di sana. Tapi akhirnya diculik dan meminta tebusan," ujarnya.
Sebelum dibunuh, korban dan tersangka sempat berhubungan intim. Tindakan tersebut dilakukan karena korban diiming-imingi tersangka untuk ritual pemanggilan rezeki. "Korban terlibat utang. Jadi ritual untuk memanggil rezeki," tuturnya. "Tersangka mengaku sempat berhubungan badan sebelum menghabisi korban."
Sumarminah tewas sekitar 12 jam setelah makan terakhir. Soalnya, setelah diotopsi, tidak ada makanan di dalam lambungnya. Mayat korban ditemukan di perbukitan Gunung Kapur dalam keadaan membusuk dengan kondisi sebagian tubuhnya dibungkus karung dan ditutupi dengan rumput, Kamis kemarin.
Begitu membunuh korbannya, tersangka mempereteli harta benda yang melekat di tubuh Sumarminah, termasuk kartu ATM, buku tabungan, dan telepon seluer. Setelah itu, tersangka menghubungi keluarga korban dan meminta duit tebusan sebesar Rp 10 juta. "Sampai sekarang keterangan (tersangka) berubah-ubah, tapi mereka memang janjian untuk melakukan ritual memanggil rezeki," ucap Candra.
Tersangka dijerat Pasal 328, 333, dan 340 KUHP tentang tindak pidana penculikan, perampasan, dan pembunuhan dengan ancaman hukuman mati. "Kami juga masih menyelidiki kemungkinan praktek perdukunan yang dilakukan tersangka," ujarnya.
IMAM HAMDI