TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono pada Selasa 3 Januari 2016 lalu melantik 5.046 pejabat eselon II, III, dan IV di Pemerintah Provinsi DKI. Sumarsono mengatakan proses pergantian pejabat di DKI Jakarta ia lakukan dengan hati.
“Di rumahnya ada yang berdoa, anak dan istrinya, berilah kesempatan mereka untuk memperbaiki dirinya dengan dipromosikan, diberikan kepercayaan, sehingga mereka pede memberikan semangat pada staf yang lain,” katanya, Jumat, 6 Januari 2017.
Sumarsono ingin memberikan harapan, jika seorang staf pemerintahan memiliki jenjang karier yang menjanjikan. Staf tersebut dapat dipromosikan berdasarkan kinerjanya selama bekerja. “Sehingga mereka pede memberikan semangat pada staf yang lain untuk berbuat lebih baik dan memiliki harapan, ternyata kami bisa dipromosian kalau bekerja dengan baik,” ujarnya.
Dia mengatakan, dirinya tidak tega jika harus menurunkan jabatan seseorang, menurutnya masih panya prosedur yang harus dilalui. “Ini seorang pejabat itu diberikan tegoran lisan, terguran tulis satu, dua, diturunkan pangkatnnya, sampai kemudian distafkan, itu prosesnya panjang, pemecatan kalau sudah parah,” kata Soni- paggilan untuk Sumarsono.
Kunci dari pengendalian kinerja seorang pekerja dalam lingkungannya adalah memberikan binaan, kepercayaan dan dukungan. “Semua dinamika lingkungan, kalau kita bina, dengan baik pasti akan menjadi baik, itu cara menangani personel,” ucap Sumarsono.
Surat At Taubah juga menjadi refresi Sumarsono untuk selalu memaafkan jajarannya jika berbuat salah dalam taraf yang dapat ditolerir. “Saya izinkan untuk dipecat kalau memang sudah benar-benar parah, saya berikan kesempatan untuk tobat, karena ada di al-quran surat At Taubah,” katanya.
CHITRA P