TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mencari petunjuk atas tewasnya mahasiswi Universitas Indonusa Esa Unggul, Senin, 9 Januari 2017. Tri Ari Yani Puspo Arum, 22 tahun ditemukan tewas bersimbah darah oleh pacarnya, Zainal di kamar kosannya di Jl Kebon Jeruk Baru RT 8 RW 11 Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Untuk sementara saksi yang sudah di periksa delapan orang," kata Kasat Reskrim Polsek Kebun Jeruk Ajun Komisaris Andry Randotama saat dikonfirmasi, Selasa, 10 Januari 2017.
Di antara saksi-saksi yang diperiksa, salah satu di antaranya ialah warga negara Nigeria bernama Ezeugwu Clivert, 31 tahun. Clivert merupakan penghuni kamar sebelah Arum yang juga membantu Zainal membopong Arum ke mobil.
Berdasarkan keterangannya, ia sempat melihat Arum bersama laki-laki bercodet sehari sebelum ia ditemukan tewas, yakni Ahad, 8 Januari 2017 sore. Saat itu ia yang tengah bersiap berangkat pergi ke gereja melihat Arum berbincang dengan laki-laki itu dari dalam kamar. Sementara laki-laki itu di depan kamarnya.
Tak hanya itu, ia juga sempat mendengar ada suara perempuan berdebat di kamar Arum sebelum Arum ditemukan tewas. Terkait dengan keterangan itu, Andry mengaku pihaknya akan mendalaminya. Termasuk keterangan saksi lainnya."Keterangan mereka semua sedang kami dalami," katanya.
Kendati demikian, hingga saat ini, pihaknya masih belum bisa menentukan motif kasus ini. "Potential suspect juga sedang kami dalami," katanya.
Polisi juga telah menggeledah dan melakukan olah TKP di lokasi kamar Arum. Kondisi kamar Arum saat dicek polisi sudah dalam keadaan acak-acakan.
Sebelumnya, Zainal, pacar korban menemukan korban bersimbah darah di kamar kosannya sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, Zainal sempat menelepon Arum namun tak ada jawaban.
Karena memiliki perasaan yang tak enak, Zainal langsung menuju kosan Arum dan menemukannya sudah terluka di bagian punggung dan leher. Zainal pun langsung membawanya ke rumah sakit.
INGE KLARA SAFITRI