TEMPO.CO, Jakarta - Kasus begal sepeda motor kembali marak di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hampir sebulan terakhir, lima orang menjadi korban di empat lokasi berbeda di wilayah itu. Semua korban dilukai dengan senjata tajam.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Komisaris Besar Asep Adi Saputra mengatakan, dibanding dengan luas wilayah 1.225 kilometer persegi, sebetulnya Kabupaten Bekasi cukup aman.
"Hal yang menonjol (perampokan), itu terjadi di beberapa titik saja," kata Asep kepada Tempo, Kamis, 12 Januari 2016.
Baca juga:
Polisi Bekuk Komplotan Begal Sadis Jaringan Karawang-Bekasi
Karena itu, kata dia, titik-titik rawan kejahatan disertai kekerasan menjadi prioritas utama seperti di daerah Cikarang. Pihaknya bakal melakukan sejumlah upaya komperehensif mulai dari preemtif, preventif, hingga represif dengan penindakan yang cukup tegas.
Menurut dia, dari empat lokasi perampokan sepeda motor yang terjadi selama sebulan terakhir ini, pelakunya masih berkaitan. Sejauh ini, kata dia, baru empat tersangka yang ditangkap polisi. Adapun, masih ada empat pelaku lain dalam pengejaran petugas reserse kriminal. "Serse lagi bekerja di lapangan," ujar Asep.
Meski demikian, Asep enggan menyebutkan identitas para pelaku yang tertangkap, karena masih dalam tahap pengembangan untuk mencari pelaku lain. Namun, Ia menyebut bahwa begal sadistis yang kerap beraksi di wilayah hukumnya berasal dari kelompok lokal dan luar daerah. "Semua masih berkaitan," kata dia.
Menurut dia, hampir semua korban begal merupakan buruh pabrik, karena di Kabupaten Bekasi terdapat kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Karena itu, aktivitas buruh tersebut hampir 24 jam lalu lalang pulang pergi. "Pegawai pabrik ini menjadi prioritas kami," kata dia.
Ia mengatakan, bagi buruh pabrik yang pulang pergi larut malam hingga dini hari, diminta agar menghindari jalanan yang sepi atau ketika jalan menggunakan sepeda motor agar berkelompok dengan pengendara lain. "Pelaku sendiri akan berhitung apabila melihat calon korban berjumlah banyak," kata Asep.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi, Ajun Komisaris Besar Rizal Marito mengatakan, komplotan begal yang belakangan beraksi dikenal cukup sadis. Kawanan itu tak segan melukai korbannya. "Modusnya memepet korban, lalu membacok," kata dia.
Hal itu dilakukan agar korban tak berdaya, sehingga pelaku dengan mudah merampas sepeda motor korban, kemudian melarikan diri tanpa ada yang melakukan pengejaran. "Semua peristiwa masih berkaitan, kami masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lain," kata dia.
Baca juga:
Begini Modus Begal Bangkalan Menakut-nakuti Korban
Data Kasus Begal di Kabupaten Bekasi:
21 Desember 2016
Seorang perempuan tomboi, Murni Kumala Sari, 22 tahun, dibegal di bawa fly over Jalan Raya Kalimalang, Desa Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara sekitar pukul 02.30 WIB. Korban dipepet lalu dibacok lalu sepeda motor Honda CB 150 R B-3615-FPQ dirampas tiga orang pelaku.
26 Desember 2016.
Wakidi, 57 tahun, dan Eeng Pare, 55 tahun, dibegal di Jalan Raya RE. Martadinata, Kecamatan Cikarang Utara. Korban dipepet lalu dibacok lalu dirampas sepeda motornya jenis Yamaha Mio B-3240-FTG dan Yamaha N-MAX masih belum terdapat pelat nomor. Pelaku enam orang.
28 Desember 2016.
Seorang Satpam pabrik, Aceng, 39 tahun, dibegal di Kampung Luwilaban RT 1 RW 5, Desa Labansari, Kecamatan Cikarang Timur. Korban dibacok lengannya, lalu sepeda motor Honda CB 150 R B-6551-FEL dirampas. Pelaku empat orang.
10 Januari 2017
Asep Darmanto, 39 tahun dibegal di Kampung Keramat, Desa Kedungwaringin, Kecamatan Kedungwaringin. Korban dibacok lalu sepeda motornya Honda Vario B-4169-FAO. Pelaku tiga orang.
ADI WARSONO