TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono akan melanjutkan program normalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota, khususnya di Kali Ciliwung. Menurut Sumarsono, banjir dapat berkurang dengan program tersebut. Buktinya, sekarang ini tak tampak banjir di Jakarta meskipun curah hujan sedang meningkat.
“Curah hujan mulai meninggi, banjir di Jakarta ada? Tidak ada. Yang ada genangan air. Ini satu hal yang sudah bagus, saya lanjutkan, saya dukung,” ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 12 Januari 2017.
Namun, Sumarsono mengaku terhambat melakukan normalisasi Kali Ciliwung lantaran Pangadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta memenangkan gugatan warga Bukit Duri yang menjadi korban penggusuran. Dalam gugatannya, warga Bukti Duri menilai penggusuran untuk normalisasi yang dilakukan pemerintah Jakarta tak mendasar. Meski begitu, Sumarsono tetap melanjutkan normalisasi di Kali Ciliwung.
Selain itu, ia juga akan memastikan bahwa pompa air di beberapa wilayah berfungsi dengan baik. Hingga saat ini, perbaikan pompa yang rusak telah dilakukan. Pembangunan 11 ribu unit rumah susun juga tengah dipersiapkan. Sebab, menurut Sumarsono, dampak normalisasi berujung pada relokasi.
“Normalisasi implikasinya kan relokasi, sehingga harus disiapkan rumah susun supaya tidak dibilang penggusuran. Target penyediaan rumah susun pada 2017 memang harus dicapai. Jadi, sedang gencar-gencarnya membangun rumah susun untuk relokasi,” tuturnya.
Adapun titik-titik rawan banjir yang menjadi fokus pemerintah adalah daerah cekungan, khususnya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sebab, curah hujan paling tinggi terjadi di dua wilayah tersebut.
“Masih banyak sungai yang terlalu nempel di Kemang dan masih belum berhasil diselesaikan dengan baik. Jadi, proyek penanggulangan banjir di Kemang masih dalam penyelesaian, sehingga belum bisa diharapkan selesai tahun ini,” jelasnya.
Sembari proyek-proyek itu berjalan, Sumarsono menghimbau agar warga Jakarta tidak membuang sampah sembarangan. Ia pun mengajak warga untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan karena sampah menjadi salah satu penyebab banjir.
“Jangan membangun bangunan-bangunan liar di bantaran sungai. Di samping (menimbulkan) penyakit, juga tidak aman,” katanya.
LANI DIANA