TEMPO.CO, Jakarta -
Pihak Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Marunda akan memindahkan kegiatan belajar taruna tingkat I ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Mauk, Kabupaten Tangerang. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai kekerasan antara junior dan senior di sekolah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala STIP Marunda, Captain Arifin Soenardjo mengatakan pemindahan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Sekarang kami sedang mempersiapkannya,” kata dia kepada Tempo Selasa 17 Januari 2017.
Baca : Ini Rangkaian Kejadian Kekerasan di STIP Marunda
Dia menyebut ada sekitar 439 taruna tingkat I yang terbagi dalam 15 kelas yang akan dipindahkan ke BP2IP Mauk. Mereka akan belajar di sana sampai situasi di sekolah Marunda dinilai kondusif. “Jadi ini sifatnya sementara saja,” kata Arifin.
Pemindahan ini menyusul kejadian tewasnya taruna tingkat I bernama Amirullah Aditya, 18 tahun, setelah dianiaya oleh taruna tingkat II. Amir mengalami penganiayaan bersama dengan sejumlah teman seangkatannya usai mengikuti latihan drum band pada 10 Januari 2017 lalu.
Meski dipindahkan sekolahnya, Arifin memastikan semua kegiatan belajar para taruna akan tetap dilaksanakan seperti biasa. “Fasilitas di sana juga memadai untuk para siswa belajar,” ujarnya.
Sementara itu, Arifin mengatakan jika sekolah sudah memecat lima orang kakak angkatan Amir yang telah menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan tersebut. “Mereka sudah dipecat,” ujarnya.
Kelima orang itu adalah Sisko Mataheru, 19 tahun, Willy Hasiholan (20), Iswanto (21), Akbar Ramadhan (19) dan Jakario (19). Mereka kini masih menjalani pemeriksaan di Kepolisia Resor Metro Jakarta Utara untuk melengkapi berkas.
NINIS CHAIRUNNISA