TEMPO.CO, Jakarta -
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, bertemu dengan Komunitas Reog DKI Jakarta di rumah dinasnya, di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam silahturahmi tersebut, komunitas seni itu mengajukan permintaan bantuan sarana dan prasarana untuk pengembangan kesenian reog di Jakarta.
“Mereka mengusulkan Rp 2,7 miliar, untuk membenahi sarana dan prasarana ini, itu usulan namanya, usulan gagasan disampaikan lewat forum silahturahmi ini,” kata Soni, sapaan Sumarsono, Selasa 17 Januari 2017.
Baca : Sumarsono Cabut Pergub Wajibkan RT RW Lapor Qlue
Soni mengatakan usulan tersebut akan ditampung agar bisa dibahas bersama dengan DPRD DKI Jakarta. Menurut dia, komunitas reog ini boleh menerima bantuan dari pemerintah Jakarta karena ikut menambah khasanah budaya di Jakarta. “Kesenian nusantara yang ada di Jakarta bukan hanya betawi. Setidaknya diberikan bantuan, hibah, kan boleh sekali hibah untuk 2017 dalam bentuk usulan, ya nanti kemudian dibahas dengan DPRD,” kata dia.
Selama ini, kata Soni, komunitas reog tersebut hanya menerima bantuan berupa ongkos dan uang rokok ketika diundang pada festival-festival. Tak cukup untuk melakukan pengembangan kualitas seni reog itu sendiri. “Jadi mereka maunya lebih sistematis, aspek developmentnya jelas,” ujarnya.
Soni menuturkan, dana sebesar Rp 2,7 miliar itu nantinya bisa digunakan untuk membangun sarana dan prasarana untuk para seniman reog. Misalnya untuk membangun bengkel kesenian. Sebab, menurut dia, anjungan kesenian yang bisa dimanfaatkan di Taman Mini Indonesia Indah terbilang sempit.
“Enggak bisa lah nggak cukup (TMII), kalau sanggar kan alat-alatnya ditinggal di situ, tempatnya harus luas, taman mini kan secuil, itu hanya untuk pertunjukan, kalau sanggar enggak bisa, karena untuk gudang peralatan,” kata Soni.
CHITRA PARAMAESTI