TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian memberikan penghargaan kepada 87 anggotanya yang terlibat dalam pengungkapan kasus perampokan berdarah di Pulomas, Jakarta Timur, akhir tahun lalu. Penghargaan itu diberikan Tito di Lapangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Rabu, 18 Januari 2017.
”Kita lihat kasus diungkap dalam hitungan jam. Untuk itu, saya terapkan sesuai dengan prinsip reward and punishment secara konsisten untuk membentuk iklim kompetisi yang sehat untuk saling berprestasi,” kata Tito di Polda Metro Jaya.
Baca: Ini Cara Polisi Ungkap Kasus Perampokan Pulomas
Tito mengatakan performa para anggotanya dalam mengungkap kasus ini terbilang bagus. Apalagi dengan tingginya perhatian publik yang memberi tekanan tersendiri bagi para anggota.
Penghargaan yang diberikan pada 87 anggota itu berbentuk sertifikat. “Saya sampaikan pada Kapolda (Metro Jaya), kalau mereka mau sekolah atau akan ada promosi, saya akan berikan perhatian,” kata Tito. Ia yakin, dengan adanya hal itu, para anggota kepolisian bisa bangga dan lebih termotivasi untuk berbuat lebih baik.
Beberapa anggota yang mendapat penghargaan di antaranya adalah Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Hendy Kurniawan serta Kepala Kepolisian Resor Depok Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan.
Perampokan berdarah di rumah milik Dody Triono terjadi pada Senin, 26 Desember 2016. Adanya enam orang korban tewas membuat kasus ini langsung menjadi perhatian masyarakat. Empat perampok yang mendatangi rumah menyekap 11 penghuni rumah di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter hampir selama 17 jam sebelum ditemukan.
Enam korban tewas itu adalah Dodi Triono; dua anak Dodi, Diona Arika dan Dianita Gemma; Amelia Callista; serta Yanto dan Tasrok, yang merupakan sopir keluarga. Sedangkan lima korban lainnya selamat.
Dua hari setelah kejadian, polisi menangkap dua pelaku, yakni Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang, di daerah Bekasi. Ramlan, yang mereka sebut sebagai otak perampokan itu, tewas dalam upaya penangkapan. Malam harinya, seorang pelaku lain, Alfins Sinaga, juga ditangkap. Tersangka terakhir, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, sempat masuk daftar pencarian orang (DPO). Baru pada 1 Januari 2017 ia tertangkap di Medan, Sumatera Utara.
EGI ADYATAMA