TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno sudah mengeluarkan surat pemberitahuan pengosongan kepada para pemilik restoran yang membuka usaha di sentra kuliner Lapo, Senayan, Jakarta Pusat. Lahan di sana akan dikosongkan dan dibangun sebuah gudang material renovasi kawasan Gelora Bung Karno untuk Asian Games 2018.
Sejumlah pelanggan restoran pun kecewa sekaligus bersedih karena restoran yang sudah berdiri seperempat abad itu akan digusur. Seperti Silvia Wijaya, seorang pelanggan yang bisa seminggu tiga kali datang ke Lapo. “Saya akan kehilangan,” kata dia, Rabu 18 Januari 2017.
Pengunjung lain, Hadi Hartanto, juga kecewa. Dia berharap lokasi kepindahan restoran-restoran itu tak jauh dari Senayan. "Supaya masih bisa didatangi," kata dia.
Di antara pelanggan yang kecewa, para pengusaha restoran mengalami kebingungan. Sejak surat pemberitahuan diterima, salah seorang pemilik restoran, Beatrice Polingala harus menghadapi pertanyaan yang sama dari pelanggannya. Pelanggan mencari kejelasan tentang rencana kepindahan restoran masakan Manado miliknya. "Kalau dihitung sudah banyak sekali pembeli yang bertanya," kata dia.
Masalahnya, dia mengaku belum mendapat lokasi pengganti untuk usaha rumah makannya itu. Pindah sendirian ke tempat lain tak menjamin restoran akan ramai pembeli.
Adapun pindah bersama rombongan pemilik restoran lain berarti membutuhkan lahan yang luas. Bagi Beatrice itu dilema karena pemilik harus memastikan masyarakat sekitar menerima mereka lantaran mayoritas olahannya berbahan dasar daging babi. "Buat kami, pindah tempat itu sulit sekali," ujar dia.
Beatrice mengklaim restoran miliknya yang pertama kali berdiri di area itu pada 1991. Tiga lainnya menyusul, yakni Lapo Ni Tondongta, Rumah Makan Medan Ria dan Rumah Makan Masakan Makassar. Kini ada sekitar 20 rumah makan di kawasan tersebut dengan omzet per hari yang mencapai jutaan rupiah. Sentra kuliner ini akhirnya dikenal luas sebagai sentra kuliner masakan nusantara dan seperti melegenda.
Rencananya, pengelola GBK akan mengosongkan area itu pada 28 Februari 2017 mendatang. Waktu pengosongan sempat diundur setelah dilakukan negosiasi antara pengelola dan pengusaha. Sebenarnya, batas akhir sewa lahan para pengusaha habis pada 15 Desember 2016 lalu.
LINDA HAIRANI | NINIS CH