TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyesalkan kebakaran yang melanda Blok 1 dan 2 Pasar Senen, Jakarta Pusat. Apalagi, hingga siang api masih sulit dikendalikan. Menurut Ahok, api menjadi liar lantaran banyak kios yang dijadikan gudang, sehingga api semakin sulit dipadamkan.
Ahok mengatakan banyak pedagang yang menyalahi konsep pasar. Ia mengaku telah berulang kali menyampaikan agar tidak boleh ada seorang pedagang pun yang menumpuk stok barang di toko atau kios. Karena selama ini, masih banyak pedagang yang menggunakan kios sebagai gudang.
Baca: Kebakaran di Pasar Senen, Diduga Korsleting Listrik
“Karena konsep pasar itu sebenernya untuk dagang. Jadi, barang tidak boleh ditumpuk terlalu banyak. Sekarang, (akibatnya) kami setengah mati memadamkannya,” ujar Ahok di Hotel Santika, Jakarta Barat, Kamis, 19 Januari 2017.
Untuk sementara, Ahok mengataka,n hal terpenting adalah memadamkan api terlebih dahulu. Ia khawatir api terus merembet hingga ke gedung sebelah, salah satunya gedung Blok 3 yang baru dibangun oleh PD Pasar Jaya. Blok tersebut sebelumnya juga pernah terbakar pada 2014.
“Itu yang kami khawatirkan menyambar sampai ke Blok 3, blok barunya PD Pasar Jaya. Nah, tapi sekarang saya enggak bisa perintah apa-apa kepada Dirut Pasar Jaya. Tapi sebagai gubernur non-aktif, saya sudah kontak mereka,” kata Ahok.
Baca juga: Begini 42 Mobil Pemadam Atasi Kebakaran Pasar Senen
Ahok mengatakan, komunikasi dirinya dengan direktur utama hanya sebatas memberikan masukan. Selain itu, Ahok mengatakan, telah menghubungi Direktur Utama Pembangunan Sarana Jaya. “Tidak boleh orang memiliki lima sampai sepuluh kios, kemudian setengahnya dibuat untuk gudang. Ini yang bahaya, kita harus adil, kata Ahok.
LARISSA HUDA