TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) DKI Jakarta Dono Boestami tampak hadir dalam acara bedah buku 'A Man Called Ahok' karya Rudi Valinka atau lebih dikenal dengan nama @kurawa. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah mencopot posisi Dono kemudian digantikan oleh William P Sabandar.
Di sela acara tersebut, Dono diberikan kesempatan memberikan pertanyaan atau pesan kepada Ahok, yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Dengan mengenakan kemeja batik bernuansa oranye, Dono menyampaikan sebuah pesan agar Ahok bisa menjadi orang yang lebih baik jika kembali terpilih.
"Bapak ini 'kan akan lanjut (mencalonkan diri) ya, Pak. Kalau nanti lanjut, pasti akan dilantik. Jadi, yang perlu itu kayaknya, istilah kasarnya, kupingnya jangan terlalu tipis," kata Doni di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Januari 2017.
Setelah merasakan pengalaman bekerja bersama selama 3,5 tahun, Dono menilai kinerja Ahok sudah baik. Mega proyek MRT Jakarta, kata Dono, tidak akan berjalan jika Jakarta tidak dipimpin oleh Joko Widodo, yang kemudian diteruskan oleh Ahok. Ia berharap, MRT Jakarta masih terus berlanjut seiring dengan terpilihnya Ahok di periode depan.
Dono digantikan oleh Sabandar demi memastikan pembangunan proyek MRT Jakarta dapat selesai dan beroperasi tepat waktu. Selain Dono, Ahok juga mencopot Direktur Operasi dan Pemeliharaan Mohamad Natsir digantikan Agung Wicaksono.
"Terkait dengan kuping tipis tadi, itu (agar) setiap masukan mohon juga bisa dikonfirmasi kembali. Itu saja, Pak," ujar Dono. Mendengar masukan tersebut, Ahok tak berkomentar banyak. Ahok hanya menimpali pesan Dono dengan ucapan terima kasih.
LARISSA HUDA