TEMPO.CO, Jakarta - Napas Firdaus Sugiarto tersengal-sengal. Wajahnya hitam karena terpapar asap. Pria berusia 47 tahun itu terlihat keluar-masuk lantai dasar Blok II Pasar Senen yang dilalap api. “Sumber api tinggal di lantai dasar Blok II saja, sedangkan lokasi lainnya sudah aman,” tutur Kepala Regu Sektor 1 Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat itu, Jumat 20 Januari 2017, di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Firdaus menuturkan api sulit dijinakkan karena anggota pemadam kesulitan memperoleh air. Beberapa pompa hidran yang ada di Pasar Senen tak berfungsi optimal. Tim pemadam harus mencari sumber air lain, seperti Kali Cipinang yang melalui Kwitang, Kali Lio, hingga kolam renang Gelanggang Olahraga Senen. Walhasil, selang pelbagai ukuran terlihat berserakan di jalan. Puluhan mobil pemadam kebakaran tersebar di pelbagai penjuru pasar.
Api yang berkobar sejak Kamis pagi lalu baru bisa dijinakkan kemarin siang. Asap putih mengepul dari puing-puing Blok I dan II yang terbakar. “Kami menargetkan proses pendinginan rampung hari ini,” ujar Kepala Seksi Operasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Mulyanto.
Mulyanto menjelaskan, sebanyak 285 anggota pemadam dan 67 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
Koordinator Trade Center PT Jaya Real Property, Edi Santoso, menuturkan ada 40 pompa hidran di Blok I dan II Pasar Senen. Dia mengklaim seluruh hidran itu berfungsi dengan baik. “Setiap bulan kami melakukan pelatihan pemadam kebakaran dan hidran yang kami gunakan berfungsi,” ujarnya.
GANGSAR PARIKESIT