TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Syihab menanggapi sinis terkait banyaknya laporan terhadap dirinya saat ini. Ia merasa hal tersebut adalah perbuatan yang dilebih-lebihkan.
"Akhirnya semua kesan di masyarakat yang timbul, andai kata saya menginjak semut pun niscaya semut akan digiring melaporkan saya. Ini kondisi yang ada saat ini," kata Rizieq di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Januari 2017. Rizieq menilai hal tersebut adalah upaya kriminalisasi terhadap tokoh agama, seperti ulama dan habib seperti dirinya.
Baca : Empat Jam Diperiksa, Rizieq Syihab Ditanya 23 Pertanyaan
Bocah Kelas VI SD Ikut Aksi FPI Kawal Rizieq
Dia pun meminta agar kepolisian lebih selektif dan cermat dalam menerima laporan-laporan tersebut. "Kami minta kepada Pemerintah khususnya kepolisian untuk tidak sembarangan dalam menerima laporan yang bisa menumbuhkan persepsi yang tidak bagus di tengah masyarakat," katanya.
Hari ini, Rizieq menjalani pemeriksaan di Subdirektorat Fiskal, Moneter, dan Devisa (Fismondev) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Setelah empat jam diperiksa Rizieq mengaku ditanyai 23 pertanyaan terkait kasus yang menjeratnya, yakni tuduhan adanya logo palu arit dalam uang rupiah baru keluaran Bank Indonesia.
Seusai menjalani pemeriksaan, Rizieq kemudian menemui massa pendukungnya di luar markas Polda Metro Jaya. Saat berorasi, dia mengajak pendukungnya untuk ramai-ramai melaporkan pejabat atau pemimpin politik yang dinilai telah menghina agama.
"Saya minta umat islam yang datang dari berbagai daerah, anda nanti pulang ke daerah masing-masing, laporkan ke Polda masing-masing, siapapun pejabat atau pun pimpinan partai, yang menghina agama Islam, menodai agama, kita laporkan ramai-ramai dan wajib diproses," teriak Rizieq pada massa aksi. Hal ini langsung disambut sorakan dari massa pendukungnya.
EGI ADYATAMA