TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta berencana merekrut 'polisi cepek' atau 'pak ogah' yang biasa ditemui di persimpangan jalan untuk menjaga jalur busway agar tetap steril. Mereka dianggap bisa membantu lalu lintas di jalur busway.
"Karena mereka yang paling mengetahui lokasi setempat," kata Direktur Operasional PT TransJakarta Daud Joseph di Cawang, Jakarta Timur, Rabu, 25 Januari 2017. Pengatur lalu lintas tak resmi itu sering ditemui di persimpangan jalan dan biasanya merupakan warga setempat.
Baca : Rute Baru Transjakarta, Layani Bandara dan Perumahan
Daud menilai persoalan sterilisasi jalur busway di Jakarta adalah terkait budaya para pengguna jalan. Di luar negeri, menurut dia, orang tidak akan berani memasuki jalur busway meski hanya ditandai dengan sebuah garis. "Di Indonesia, sudah dikasih MCB (separator) 60 sentimeter masih juga ada yang masuk. Jelas problemnya budaya," kata dia. Maka, menurut Daud, untuk mengatasi hal tersebut yang perlu diubah adalah budayanya.
Karena itu, selain merekrut 'polisi cepek', pihaknya juga bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan penilangan bagi pengguna jalan yang memasuki jalur busway. Selain itu, belum lama ini polisi juga membuat terobosan dengan menerapkan tilang elektronik supaya mencegah terjadinya penyuapan saat tilang.
Rencananya, perusahaan jasa transportasi itu juga akan menambah jumlah karyawan yang bakal ditugaskan sebagai petugas patroli di lapangan untuk menjaga pintu masuk di jakur busway. "Jumlah yang sekarang masih kurang," kata Daud. Jumlah petugas patroli yang dimiliki TransJakarta saat ini mencapai 360 orang.
Adapun untuk solusi yang tidak lagi menggunakan jasa manusia, TransJakarta belum menemukan solusinya. Namun, Daud sudah membayangkan untuk menggunakan palang otomatis yang bisa digabungkan dengan alat Radio Frequency Identification. Sebelumnya, pihak TransJakarta pernah memakai palang pintu otomatis. "Tapi respons kurang cepat. Sehingga sedang kami cek ulang apakah ada teknologi terbaru. Kami lagi jajaki," kata dia.
FRISKI RIANA