TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta tak termasuk dalam satu dari sebelas pemerintah provinsi peraih penghargaan atas penerapan sistem transportasi kota. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tingkat kemacetan yang masih tinggi di Jakarta sebagai penyebab juri tak menganugerahi penghargaan itu ke Jakarta.
"Karena itulah diperbaiki, dibikin MRT, light train," kata Kalla, Selasa, 31 Januari 2017, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. "Mudah-mudahan kalau sudah (ada sistem transportasi) itu, baru dapat penghargaan."
Kalla mengatakan, ada kemungkinan juri penganugerahan penghargaan ini masih melihat kemacetan yang masih tinggi dalam sistem transportasi DKI pada saat ini. Padahal, menurut Kalla, penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama 2016 diberikan bagi provinsi yang dianggap berhasil menata transportasinya dengan baik.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya menyerahkan penghargaan atas penataan transportasi kabupaten/kota se-Indonesia. Ada sebelas daerah yang meraih penghargaan tersebut. Jakarta bukan satu dari sebelas daerah yang meraihnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghargaan Wahana Tata Nugraha Wiratama diberikan berdasarkan banyak kriteria. "Tentunya tim juri yang tahu, kami sebagai menteri itu netral melihat semua itu," kata Budi.
Penghargaan bidang perhubungan darat diberikan untuk beberapa kategori. Untuk provinsi, Wahana Tata Nugraha Wiratama diberikan Provinsi Jawa Timur, Sumatera Selatan, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan.
Kalla dalam sambutannya mengatakan ukuran baik-buruk sistem transportasi paling tidak ditentukan dua hal, yakni kelancaran dan keamanan. Kelancaran, kata dia, dapat dihitung berapa rata-rata kecepatan yang bisa ditempuh. Untuk perkotaan, misalnya, kecepatan sebelumnya bisa mencapai 30 kilometer per jam, kini sebagian besar kota di bawah 20 kilometer per jam.
Untuk keamanan bisa terlihat dari tingkat kecelakaan. Kalla menyebut, pada 2016, terjadi kenaikan tingkat kecelakaan. Tingkat kecelakaan yang dicatat kepolisian pada 2016 hampir 100 ribu kecelakaan yang terjadi, sementara yang meninggal lebih 23 ribu jiwa.
Karena itu, Kalla menyebut banyak hal yang mesti diperbaiki dalam sistem transportasi. "Masih banyak hal yang harus kami perbaiki dalam sistem transportasi," kata Kalla.
AMIRULLAH SUHADA